Secercak Do'a Malam

A'udzubillah himinasyaitoonirajim.. Bismillah hirahmanirrahim... Qul a'udzubirobbilnnas..... diawali dengan pembacaan surat An-Nas di masjid terdekat rumah. Terbangun karna mendengar lantunan ayat suci Allah yang begitu syahdu menyentuh jiwa walau hanya sekedar ayat pendek yang diderukan namun itulah kedasyatan seorang khalifah melantunkan ayat Qur'an Allah SWT.

Waktu menunjukkan 02.30 pagi. Terbangun dari mimpi yang menyejukan hati dimana mimpi itu berisikan skenario bertemu dengan kawan lama bersama keluarga tercinta. Sejenak, diri ini langsung melupakan mimpi itu dan mulai beranjak bangun dengan tersenyum terlebih dahulu sebagai tanda syukur yang termat dalam lalu menyegerakan tubuh ini berdiri dengan sigapnya untuk mengambil air wudhu. Yupp diawali dengan air yang konon memiliki kedasyatan tersendiri. Mengapa..? Karena salah satu keistimewaan air wudhu ini dinyatakan dalam sebuah hadist Abû Hurairah r.a., sesungguhnya Rasûlullâh saw. bersabda : "Ketika seorang hamba muslim atau mu'min berwudhu', maka ia membasuh wajahnya, keluarlah dari wajahnya tiap-tiap kesalahan (dosa) yang dia lihat dengan kedua matanya, bersama air atau bersama tetesan air yang terakhir. Maka ketika ia membasuh kedua tangannya, keluarlah dari kedua tangannya, tiap-tiap kesalahan yang diperbuat oleh kedua tangannya, bersama air atau bersama tetesan air yang terakhir. Maka ketika ia membasuh kedua kakinya, keluarlah tiap-tiap kesalahan yang diperbuat oleh langkah kakinya, bersama air atau tetesan air yang terakhir, sehingga ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa". Subhanallah.. jika kita khusyuk dalam mengambil wudhu tanpa adanya rasa tergesa-gesa tauapun rasa gelisah karena sebuah kewajiban duniawi yang menyelimuti, maka manfaat yang didapat sangat luar biasa, kawan... Yaitu dapat mengalirkan sedikit-demi sedikit dosa-dosa terdahulu kita. Amin Ya Robbal 'alamin..

Ehmmm.. itu sedikit prolog dari dasyatnya butiran-butiran air wudhu. Kemudian  selesainya mengambil wudhu saya beranjak mengelar sajadah dengan memakai mukena yang terlipat rapi sebelumnya. Dengan di awali basmallah dan niat sholat sunnah, maka dimulailah komunikasi personal, ruhaniah jasad ini dengan Sang Khalik. 5 menit berlalu selesailah sholat sunnah itu dengan suasana sunyi, dingin namun raga ini begitu terasa  berada di hamparan gunung pasir tanpa batasan pandangan dan sebuah kesendirian yang menemani. Itulah dasyatnya sholat sunnah di sepertiga malam. Kemudian dilanjutkan dengan membaca puji-pujian Allah, kanjeng nabi Muhammad saw dan para sahabat serta kalimat zdikirpun ikut mendampingi untuk mengawali bait per bait do'a yang ingin diadukan pada Allah SWT. Ya Robb inilah beberapa list do'a yang ingin kusampaikan di sepertiga malam-Mu, memang agak sedikit banyak... Loohh??:
  • Robbir firli waali walidaia warhamhumaa kama robbayani shogiroh.. 3x
  • Ya Robb puji syukur hamba panjatkan atas nikmat yang Kau turunkan pada hamba berupa keluarga yang sampai detik ini menemani kehidupan hamba. Ibu, Ayah, emba dan adik mereka adalah harta yang paling sempurna bagi hamba. Jagalah mereka ya Robb, jaga hati dan gerak langkah mereka disaat mencari rizeki dan ridho'Mu. Selimuti hati mereka dengan kesabaran dan keikhlasan. Untuk Ibu, panjangkan umurnya ya Robb, berikan selalu beliau kesehatan lahir batin. Walau tak disadari  saat ini uban yang mulai menemani di sekujur kepala beliau, telah nampak. Lipatan kulit kening yang mulai mengerutpun sedikit tampak jelas bila diperhatikan, matanya yang mulai merabun ikut menyusul dan menua. Dan ketika beliau terlelap dalam tidur malamnya kerap kali hamba melihat ibu bergumam dan merintih dalam mimpinya. Ya Robb, ada apa sebenarnya dengan Ibu....??? Jangan kau berikan mimpi-mimpi buruk pada ibuku ya Robb... dan jagalah beliau dalam mimpi indah-Mu. Jika Engkau memberikan kesempatan pada hamba, hamba mohon.. hamba mohooonnnn.... jangan Kau cabut nyawa Ibuku sebelum hamba membahagiakan ibu ya Robb... Aku ingin membuat ibu tersenyum bahagia atas kesuksesanku kelak..... kesuksesan anak-anaknya nanti.. Ibu..... teruslah menjadi seorang ibu bagi anak-anakmu ini. Hamba sayang ibu ya Robb...
    Untuk Ayah... engkau tulang punggung keluarga kami, namun apakah punggungmu saat ini masih sekuat dulu..?? Ayahhh... engkau begitu luar biasa bagi kami, engkau selalu bekerja keras tanpa mengenal waktu hanya demi bisa melihat dan merasakan kami  bahagia. Ayah... umurmu sekarang tidak lagi muda seperti dulu... kepalamu tak lagi uban yang menyelimuti namun uban itupun sedikit demi sedikit tercabut dari kepalamu. Ayah, tangan, lengan, kakimu dulu masih bisa mengangkat badan-badan kami disaat bersedarau ria, namun sekarang hamba melihat engkau kerap merasakan hal yang beda pada bagian itu semua, merintih kesakitan disaat kami tidak ada, berguming dalam hati merasakan sakit dibagian sendi-sendi yang sama sekali engkau tidak pernah beritahukan kepada kami. Namun hamba tahu, engkau merasakan itu, ayahhh.. hamba tahu..!!! Yang membuat hamba bangga sampai sekarang hingga nanti, beliau selalu menunggu bahkan menunda makan malamnya demi melihat anak-anaknya makan terlebih dahulu. Beliau tidak ingin melihat anak-anaknya lapar sama seperti halnya ayah ketika didapati kelaparan pada masa kecil dulu.... ayahhhh.... Ya Robb, jaga ayah dalam mencari pintu rezeki di luar sana. Terus Tuntun beliau untuk mendapatkan rezeki yang hala agar berkah bagi kami. Sehatkan badan dan ruhaninya.. dan Jangan Kau panggil dulu dia sebelum hamba dan saudara hamba membahagiakan secera sempurna bagi ayah dan ibuuu ya Robb..
  • Ya Robb, begitu banyak ujian yang Kau berikan kepada hamba, ataupun keluarga hamba, namun hamba percaya dan yakin bahwa setiap ujian yang Kau berikan itu adalah bentuk nyata kasih sayangMu kepada kami. Bentuk keistimewaanMu kepada kami melalui masalah-masalah duniawi yang Kau sinyalirkan kepada kami. Hamba mohon agar kami tetap terus berusaha, sabar dan tawakal atas kesemuanya itu. Karena kami percaya Engkau memberikan cobaan itu tidak melebihi kemampuan yang bersumber dalam diri kami, melainkan kami harus bisa selangkah untuk menepak ke gerbang akhlakul karimah kami lebih tinggi. Kami memang bukanlah seorang nabi, ulama, wali, habib dimana tingkat cobaan mereka jauh lebih tinggi dari kami, namun kami hanya berusaha untuk menjadi pribadi umatMu yang sholeh dengan terus mengedepankan rasa syukur, sabar dan ikhlas didalam dunia fatamorgana ini. Jadikanlah hamba dan saudara hamba menjadi seorang anak yang sholeh dan sholeha hingga akhir hanyat nanti. Dan berikan yang terbaik dalam hidup kami, rezeki, kesehatan, keluarga, jodoh dan pekerjaan.. amin
  • Ya Robb alhamdulillah atas nikmat rizeki dan rasa syukur yang telah Engkau beri pada hamba dan keluarga hamba, terlebih di bulan suci ramadhan seperti ini. Jagalah kami, lindungi kami dalam balutan kasih sayang-Mu, Ya Robb. Jadikan kami sebagai hamba-hambaMu yang tak pernah berhenti mengucap rasa syukur teramat dalam sepanjang waktu, tanpa sedikitpun mengurangi kadar rasa syukur itu sendiri, namun tambahkanlah estetika kesyukuran kami pada-Mu, ya Robb agar kami menjadi pribadi hambaMu yang semakin terlena dan terlelap dalam cinta sejatiMu

    Robbanaa atina fiddunya hasanah, wafil akhiroti hasanah wakinaa adzabannar. Subahana robbika robbi izatiaama yasifun, wa sallohlohu alaihi wassallamwalhamdulillahirobbil 'alamin.... Amin Allahuma ya Amin...
5 Responses
  1. Sarah Says:

    foto yg dipajang pasti poto jadul wkwkwkwkwkwk


  2. heheheee.. lalaaaaa... awass lo..!!



  3. Assalamualikuum,.
    perdana disini,,.
    salam kenal ya,.
    aku follow ya,.


  4. @Prasetyo : makasih kawan... oke .. sippp

    @Cikal Ananda: wa'alaikumsalam.. iyaa saya masih perdana.. masih blog mini... iyaa.. salam kenal juga.. makasih.. kawan ^_^