Ketemu Es Campur sebelum Bersahabat Dengan Lampu Hijau

Jakarta 25 Agustus 2011 - Waktu menunjukkan tepat pukul 10.00 WIB. Suasana pagi menjelang siang itu diselimuti terik matahari yang begitu luar biasa panasnya. Ehmmm.. berguming dalam hati.. "Oh iyaa.. yaa... ini kan musim Pancarobaaa,, pantesann panasnya PuuuoooLLL...hahaha.".


Aktor utama dalam lakon ini adalah ayee sendiri dan sahabat aye Muhammad isa wisnu arjuna (23thn) yg akrab di panggil Isa si Arjuna. Sebelum ke pokok cerita, ayee mau jelasin nie, siapa isa itu... Dia sahabat aye mulai ayee duduk di bangku kuliah semester 1 (2006) sampe akhir kuliah semester 8 (2010). Kita satu jurusan,  Komunikasi Jurnalistik, tapi ayee lulus duluan ketimbang die, coz  dia masih betah n' cinta sm kampus katanya.. hehe.... Dia salah satu shabat aye yg paling Gokil sebelum Raka, Asar, Pa'de, Tutik, Yana, mas Say... Sering ngebanyol, n' klo ketawa bikin ngakak semua orng... hehe.. Ya.. itulah sekilas info tentang bung Isa...

Tepat hari kamis lalu, target rencana perjalanan sang musafir terbidik ke "Gedung Mewah", Kebon sirih... Ngapain ke sana...?? Ya.. ngapain lagi..... namanya juga masih pengangguran.. mencoba mencari celah-celah kehidupan dunia kerja, alias "Ngelamar Kerjaan" tapi tepatnya cuma "Naroohhh" lamaran doank sihh,  bis itu "melencing" lagi deh.. Tapi sebelum kaki kita meninggalkan gedung biru menjulang tinggi ke atas dg puluhan lantai itu, aye mau ngejelasin dikit literatur pas sesampainya kita di sana. Singkat cerita kita sampai di sana, ketemu security, diarahkan untuk parkir motor dan ternyata kaget bukan kepalang parkiran motornya di seberang jalan gedung beralaskan tanah yg gak beraturan, gak  ada pagar pembatas, di temani dengan gerobak-gerobak para penjaja makanan dan yg lebih ironisnya lagi, itu lapak parkir ada di bawah jalan raya fly over dan bahkan sempat lihat di ujung motor paling ujung pokonya terlihat barang-barang bekas. Masa, gedung semewah itu dan salah satu media terbesar dengan produk terbanyak dan terlaris pulaitu parkiran motornya kayak kandang ayam.  Ini hanya persepsi dan tanggapan seorang kaum awam aja sih, jikalau ada yg membaca tulisan ini dan kebetulan anda bekerja disana, maaf sebelumnya jika saya mengkritik lokalisasi tempat parkit motor itu. Positifnya mungkin, "Gedung Mewah" itu lagi buat lapangan parkir yg luas dan mewah kali yahh, yg belum ayee tau.. hehehe.. Semoga saja benar dan lebih cepat terealisasinya... Coz yg kitee tau nieee, Media ini besar dan terkenal abissss dahhh.. jadi bisa aja kan selain para tamunya yg bermobil mewah, mereka juga byk dari kalangan yg "ngebopong" motor... mulai dari motor jaman "doeloe" sampe Ninja atau Harley... heheheheeee...

Yuppzzz.. itulah selayang pandang seputar view of  a "lapak parkir". Selepas itu, kita mulai memasuki kawasan gedung. Bertemu security sesion 2 regitrasi tamu kemudian kita diperkenankan masuk, tepatnya ke lantai "xx1" (target yg menjadi bidikan lampiran-lampiran berkulit mulus cokelat) alias amplop cokelat dengan berkas-berkas  lamaran kerja... hehehe... Dengan menggunakan Lift berkecepatan supranatural (hehehe ngacooo) kita langsung ke basic "220" tanpa jeda...  (kyk nonton box office di bioskop tanpa iklan ajeee), gumingku dalam hati dan terimplikasilah lewat lisan sambil tertawa gurih nan gemericik... hahahaaaa....

Sesampainya di lantai lokasi bidikan, kita serahkan lamaran itu ke mba-mba cantik, mungil, ayu nan putih jelita itu.. tapi sayang kurang senyummm.. Sumpaaahhhh... Kalau gw jadi bosnya pasti mereka bakal gw kasih tranning motivation "The power of Smile" dahh .. Biar kalau ada tamu dateng, senyum adalah prioritas pertama demi terciptanya kesan pertama yg apik dan luar biasa, karena bisa menularkan aura positif yg baik juga. hahahahaa. Yaudalahhh kita tinggalin aja yg namanya "Senyum" tadi.. Berlanjut.... selesainya ngasih itu lamaran.. gak lupa donk kita bilang "Makasih ya mba" dengan muka imut, senyum bak anak TK lugu. Naruh dan langsung pulang, kyk zaman kuliah smster awal aja, kupu-kupu (kuliah langsung pulang)... hehehe.  Oiyaa 1 lagi slmana perjalanan berangkat kita tetep kok kena macetttt di bilangan Buncit, Mampang, sampai Kuningan.. Selebihnya lancar Ploooong... Itulah sekepal es campurrr lika-liku realitas perjalanan yg kita telusuri. Bener-bener kyk es campuurrr. segerrrr mak nyussss... apalagi pas puasa-puasa kyk gituuu.. bikin ayee mau sergap aja tuu es campurrr.. Hahahahaaaa...

Kemudia beranjak kepada kalimat "Bersahabat dengan lampu hijau". Ini dia.... Perjalanan pulang mulai dari "Gedung Mewah" itu sampai munuju ke Kelapa dua, Depok, kita hampir melewati kurang lebih 10 lampu merah. Tepatnya lampu merah itu berada, ayee sendiri juga lupa,, intinya garis besarnya ajaa ayee kontruksiin yak,,,, Mulai dari  Menteng, Kuningan, Mampang, Duren 3, Buncit, Pasar Minggu, Tanjung Barat, Kolong, sampe Depok (kyaknya lbh dari 10 lampu merah deh).. kita berseluncur dengan menggunakan motor bebek tahun 1990-an dan kita sama sekali terbebas dari lilitan lampu merah... Yup-Yup-Yup... kalau  kata Isa "Moga ini petanda dipermudah urusan kita, aminnn," . Trus ayee sambet lagi dengan kalimat : "iyaaa cuyy, aminn.... berarti pas donk, ayee pake baju putih n' krudung putih... Auraa tuu cuyy... bisa nyemprot juga," gumammku sebagai kekonyolan.. heheheheeee.

Walau panasnya matahari selalu setia menemani kita, dalam hatipun ayee gak lupa untuk selalu berucap syukur yang teramat dalam, karena mash diberika nikmat sehat untuk merasakan kesemuanya itu. Alhamdulillah. Thanks God, you are my best Big Boss. Always give me more and more great apportunity. I like it.....

Alhamdulillah sepanjang garis putih di tengah dengan lumuran bongkahan krikil hitam nan panas kita lewati. Pastinya air keringat yang bercucuran dengan berasakan asin itu pun ikut menemani. (Tapi bukan berarrti kita menyicipin air keringet kita yahh... hehehe..). Hohohoho.. Tepat pukul 13.00 sampailah kita ke tempat tujuan akhir, Kelapa dua Depok kediaman Danang Susanto dengan tujuan merampok beberapa  koleksi buku-buku advertising beliau (si gendut dari goa Depok) untuk dijadikan referensi mengajar ayee di salah satu perguruan kampus swasta.... (Upsss.. maaf ya pa'dekuu). Selayang pandang.. melepas lelah sebntar di rumah beliau, ngobrol, canda tawa, sholat, ngobrol lagi... sampailah ke session pulang kandang. Akhir cerita kita pamit dengan Ibu dan si endut pa'de dan lagi-lagi sepanjang pulangpun, Lampu Hijau tetap bersahabat dengan kita.... Semoga ini awal yg baik agar kedepannya menjadi lebih baik dan mendapatkan yg terbaik.

Keep your pray and your spirit. Always positive thinking with yourself, condition, and don't 4get to try more and more. Never give in, never give up. I'll do my best. Alhamdulillah... Thanks God

_ww_


(Mencari Pekerjaan di Jakarta, diakui agak SULIT jika memang keadaan juga TERLILIT dalam kondisi kurang banyak memiliki link/ channel dll. Diri harus berkelahi dengan saingan eksternal dan internal, harus berani memilih cara hitam atau putih... Ya Robb, kami terus berusaha untuk mencari ladang rezeki-Mu, terus berikan kami kesabaran untuk bisa mendapatkan keinginan kami.... amin....)

Judy (wants to love so much)

Judy has her own desire
She wants to step into your fire
She wants you tangled in her web
She wants the flame never to tire

She's wanting
She's tripping
And she's falling...
Can you catch her...
Now she's calling...
Can you hear her...
She's falling down

Judy wants to love so much
Can it release her from her hurt
Judy's dreaming of your touch
She'll smother you till it's too much

She's wanting
She's tripping
And she's falling...
Can you catch her...
Now she's calling...
Can you hear her...
She's falling down

She's falling down
She wants to drown
Within your heart
She'll never part
She's falling down

Simpul-Simpul Renungan Hidup

  • Seperti benih padi yang dibuang ke tanah kotor oleh sang petani. Ia kedinginan, kepanasan, tubuhnya rusak hingga banyak serat akar lain yang tumbuh pada tubuh si padi. Kita tidak akan merasa mau jika seperti padi yang terbuang itu. Kita akan tetap bertahan di tempat yang nyaman walau lingkup yang kecil. Kitapun tidak bersedia pindah bila sudah merasa aman dan nyaman. Sebuah contoh sederhana, kita terbiasa menjadi karyawan. Meskipun gajinya minim, tetapi pasti ada penghasilan setiap bulannya. Namun, saat ada yg menawarkan untuk menjadi mitra usaha dengan syarat harus keluar dari pekerjaan, kita bergerak mundur. Kita takut menanggung resikonya. Berbagai pertanyaan berkecamuk di kepala. "Bagaimana bila tidak ada yang membeli?", "Bagaimana bila bangkrut?", "Belum tentu setiap bulan ada pemasukan!", "Saya tidak punya modal yang cukup." Dan seterusnya.

    Terkadang kita "dipaksa" keluar dari zona kenyamanan untuk mendapatkan sesuatu yg lebih baik.        Seorang bayi "dipaksa" keluar dari rahim sang ibunya yg nyaman agar bisa bertumbuh dan menjadi dewasa. Begitu juga dengan kita, berani menghadapi perubahan demi hidup yang lebih baik.


  • Banyak diantara kita yg masih melihat kekurangan orang lain lebih besar daripada kebaikannya. Bahkan kita melakukan hal yg sama kepada orang yg kita kasihi, orang yg paling dekat dengan kita.

    Berapa kali kita mengoreksi kesalahan pasangan, menganggapnya tidak sebaik kita, mengkritik apa yg diucakannya, dan sebagainya. Kita tidak sadar telah menilai pasangan hanya dari kekurangannya saja. Ketika ia lupa memberi perhatian karena kesibukannya, kita menganggapnya egois. Kita sendiri lupa, ia bekerja keras adalah untuk kita juga, untuk menghidupi keluarga, untuk menjaga dan membawa keharmonisan hubungan kedepan dengan lebih matang. Perhatian sebenarnya tetap diberikan, hanya saja dalam bentuk yg berbeda dan waktu serta kondisi yang berbeda pula.

    Mari kita belajar mengoreksi diri sendiri, sebelum menyalahkan orang lain. Jangan hanya melihat sisi buruk dari suatu masalah, tetapi perlu juga untuk melihat sisi baiknya. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui....??

  • Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yg harus kita jalani. Namun seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, kemalasan, kebimbangan yg kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan tak mau melangkah, tak mau menatap hidup, takut menerima berbagai terpaan hidup. Janganlah bersikap seperti itu, karena hidup itu untuk dihadapi maka hadapilah dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka memilihlah dengan penuh bijak.....

  • Sebagian orang memegang begitu erat apa yang mereka "ANGGAP" sebagai kebenaran. Ketika "kebenaran: betul-betul datang, belum tentu mereka membuka pintu hati mereka.

    Tanpa kita sadari, kita juga sering terperangkap untuk memegang teguh apa yang kita anggap benar. Itulah mengapa ada orang yang begitu "ngotot" mempertahankan pendaptnya dan mengabaikan masukan orang lain. Ketika sudah memasuki dalam lingkaran diskusi, maka segala macam perdebatan, ancaman, pertolonganpun ada disana. Mereka berkecamuk demi mendaptkan eksistensi diri terbaik dihadapan lawan dan kawan. Ya itulah, persaingan, mengharusnya kita untuk bergulat lebih keras dan keras. Namun kesemuanya itu akan lebih bisa seimbang, jikalau hati, pikiran dan perilaku seimbang demi terciptanya keselarasan yang mendekati sebuah kesempurnaan bersosialisasi.

  • Memang benar, harapn adalah kekuatan kita untuk bertahan. Berapa banyak orang yang mengalami depresi karena kehilangan harapan...?? Harapan yang kandas bahkan dapat merenggut nyawa dengan mudah. Hanya karena cinta yang bertepuk sebelah tangan, seorang anak muda nekat mengakhiri hidupnya. Sungguh ironis.

    Sementara itu, seorang bapak yang telah kehilangan segala-galanya; harta benda, bahkan keluarga yang dicintai akibat bencana tsunami, begitu tegar menggantungkan sebuah harapan. Dengan sisa harta yang ada, dibukanya warung tenda makan mungil. Hari demi hari ia merajut harapan baru.

    Sama halnya dengan cerita singkat dengan seorang ibu yang kehilangan warung beserta seisinya. Satu-satunya gantungan hidup telah hilang sekejap karena banjir bandang yg menyantronginya di kawasan daerah. Dengan bermodal tekat, ia buka kembali warungnya.

    Alhasil harapanlah yang membuat mereka dan kesemuanya itu menjadi lebih dan bertambah kuat.





Kado Cinta untuk Yang Tercinta



"Bisa saya melihat bayi saya?" pinta seorang ibu yang baru melahirkan seorang anak perempuan penuh bahagia. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya, dan membuka selimut yang membungkus sekujur badan bayi mungil itu, ia menahan nafasnya. Mengapa... Ada Apa... samapi-sampai ibu itu menghela nafas panjang hingga meneteskan desiran air matanya. Kemudia Dokter yang baru saja memindahkan bayi itu ke pelukan ibunya langsung segera berbalik, memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Dan seraya mengucap dalam hati, Ya Tuhan bayi itu dilahirkan tanpa kedua daun telinga...!!

Selayang panjang.... 6 tahun berlalu. Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu telah bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari, anak perempuan itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu seraya menangis penuh sendu. Si ibu tahu bahwa hidup anak perempuannya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Sambil terisak-isak, anak perempuan itu sering berkata, "Seorang anak laki-laki dan beberapa perempuan mengejekku.". Katanya aku ini makhluk aneh.". Sang ibu hanya bisa tertegun dalam hati seraya berdo'a. "Ya Robb berilah kesabaran, kelapang dada, dan keikhlasan pada anak perempuanku ini. Moga Engkau memberikan yang terbaik bagi dia dan kami.. Amin".... Dan ibupun tak henti-hentinya berucap. "Sabar ya nak, Allah itu sayang thrdap hamba-hambaNya yg sllu sabar dan kuat.".

Anak perempuan itu lalu tumbuh dewasa. Ia cukup cantik meskipun terlihat cacat. Teman-teman di sekolahnya pun menyukainya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, "Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan anak-anak remaja lain yang lebih baik,?" Dalam hati, sang ibu merasa teriris hatinya ketika sang buah hati yang beranjak dewasa dan mulai terlihat cantik parasnya itu memiliki keinginan tersebut.

Suatu hari ayah anak perempuan itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang daun telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," ujar pak dokter. Kemudian orangtua anak perempuan itu mulai mencari siapa yang bersedia mengorbankan daun telinga dan mendonorkannya. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tiba saatnya untuk memanggil anak perempuannya itu.

"Nak, ada seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dioperasi sekarang. Namun semua ini sangatlah rahasia," ungkap sang ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Seorang perempuan baru akhirnya dilahirkan kembali. bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak pengahrgaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian, ia menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya dan bertanya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia dengan ikhlas mengorbankan semuanya ini padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar, tapi aku sama sekali belum bisa membalas kebaikannya." ujarnya sembil  menyinpan rasa penasarannya yang sudah terlalu lama.

Ayahnya pun menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan daun telinga itu, nak." Setelah terdiam sesaat, ayahnya melanjutkan, "Sesuai perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini, nak."
Tak terasa, tahun berganti tahun, Kedua orangtua perempuan itu tetap menyimpan rahasia. Hingga pada suatu hari, tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu, sang ayah dan anak perempuan itu berdiri di tepi keranda ibunya yang baru saja meninggal karena sudah berumur dan menderita penyakit tua. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut panjang  jenazah almarhum ibu yang terkujur kaku itu, lalu menyibakannya sehingga tampaklah bahwa sang ibu terlihat sudah tak memiliki daun telinga lagi.

Sontak anak perempuan itu kaget luar biasa, bak terlilit lingkaran kilat dan petir yang menyambar. "Ibumu pernah bilang bahwa ia merasa senang sekali karena bisa memanjangkan rambutnya, " bisik sang ayah. "Dan tak seorangpun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?". Sang ibu telah ikhlas mengorbankan daun telingan demi anak tercintanya. Demi melihat kebahagiaan dalam paras sang anak. Itulah Kado cinta untuk yang buah hati yang tercinta.

Kecantikan yang sejati bukanlah terletak pada penampilan tubuh, namun di dalam hati kecantikan itu muncul nampak sempurna bagai kelopak, daun, batang, akar berserta putik yang berbalut menjadi bunga yg indah. Dan itulah salah satu pembuktian bahwa kasih sayang seorang ibu tiada pernah ada batasnya....

Untuk Ibuku.. Moga Allah SWT senantiasa menjaga ibu dalam kasih sayang ilahi.. amin... Aku sayang ibuuu..

___^_^___ Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang terlihat / nyata, namun terletak pada apa yang tidak terlihat....

Wawa....





Secercak Do'a Malam

A'udzubillah himinasyaitoonirajim.. Bismillah hirahmanirrahim... Qul a'udzubirobbilnnas..... diawali dengan pembacaan surat An-Nas di masjid terdekat rumah. Terbangun karna mendengar lantunan ayat suci Allah yang begitu syahdu menyentuh jiwa walau hanya sekedar ayat pendek yang diderukan namun itulah kedasyatan seorang khalifah melantunkan ayat Qur'an Allah SWT.

Waktu menunjukkan 02.30 pagi. Terbangun dari mimpi yang menyejukan hati dimana mimpi itu berisikan skenario bertemu dengan kawan lama bersama keluarga tercinta. Sejenak, diri ini langsung melupakan mimpi itu dan mulai beranjak bangun dengan tersenyum terlebih dahulu sebagai tanda syukur yang termat dalam lalu menyegerakan tubuh ini berdiri dengan sigapnya untuk mengambil air wudhu. Yupp diawali dengan air yang konon memiliki kedasyatan tersendiri. Mengapa..? Karena salah satu keistimewaan air wudhu ini dinyatakan dalam sebuah hadist Abû Hurairah r.a., sesungguhnya Rasûlullâh saw. bersabda : "Ketika seorang hamba muslim atau mu'min berwudhu', maka ia membasuh wajahnya, keluarlah dari wajahnya tiap-tiap kesalahan (dosa) yang dia lihat dengan kedua matanya, bersama air atau bersama tetesan air yang terakhir. Maka ketika ia membasuh kedua tangannya, keluarlah dari kedua tangannya, tiap-tiap kesalahan yang diperbuat oleh kedua tangannya, bersama air atau bersama tetesan air yang terakhir. Maka ketika ia membasuh kedua kakinya, keluarlah tiap-tiap kesalahan yang diperbuat oleh langkah kakinya, bersama air atau tetesan air yang terakhir, sehingga ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa". Subhanallah.. jika kita khusyuk dalam mengambil wudhu tanpa adanya rasa tergesa-gesa tauapun rasa gelisah karena sebuah kewajiban duniawi yang menyelimuti, maka manfaat yang didapat sangat luar biasa, kawan... Yaitu dapat mengalirkan sedikit-demi sedikit dosa-dosa terdahulu kita. Amin Ya Robbal 'alamin..

Ehmmm.. itu sedikit prolog dari dasyatnya butiran-butiran air wudhu. Kemudian  selesainya mengambil wudhu saya beranjak mengelar sajadah dengan memakai mukena yang terlipat rapi sebelumnya. Dengan di awali basmallah dan niat sholat sunnah, maka dimulailah komunikasi personal, ruhaniah jasad ini dengan Sang Khalik. 5 menit berlalu selesailah sholat sunnah itu dengan suasana sunyi, dingin namun raga ini begitu terasa  berada di hamparan gunung pasir tanpa batasan pandangan dan sebuah kesendirian yang menemani. Itulah dasyatnya sholat sunnah di sepertiga malam. Kemudian dilanjutkan dengan membaca puji-pujian Allah, kanjeng nabi Muhammad saw dan para sahabat serta kalimat zdikirpun ikut mendampingi untuk mengawali bait per bait do'a yang ingin diadukan pada Allah SWT. Ya Robb inilah beberapa list do'a yang ingin kusampaikan di sepertiga malam-Mu, memang agak sedikit banyak... Loohh??:
  • Robbir firli waali walidaia warhamhumaa kama robbayani shogiroh.. 3x
  • Ya Robb puji syukur hamba panjatkan atas nikmat yang Kau turunkan pada hamba berupa keluarga yang sampai detik ini menemani kehidupan hamba. Ibu, Ayah, emba dan adik mereka adalah harta yang paling sempurna bagi hamba. Jagalah mereka ya Robb, jaga hati dan gerak langkah mereka disaat mencari rizeki dan ridho'Mu. Selimuti hati mereka dengan kesabaran dan keikhlasan. Untuk Ibu, panjangkan umurnya ya Robb, berikan selalu beliau kesehatan lahir batin. Walau tak disadari  saat ini uban yang mulai menemani di sekujur kepala beliau, telah nampak. Lipatan kulit kening yang mulai mengerutpun sedikit tampak jelas bila diperhatikan, matanya yang mulai merabun ikut menyusul dan menua. Dan ketika beliau terlelap dalam tidur malamnya kerap kali hamba melihat ibu bergumam dan merintih dalam mimpinya. Ya Robb, ada apa sebenarnya dengan Ibu....??? Jangan kau berikan mimpi-mimpi buruk pada ibuku ya Robb... dan jagalah beliau dalam mimpi indah-Mu. Jika Engkau memberikan kesempatan pada hamba, hamba mohon.. hamba mohooonnnn.... jangan Kau cabut nyawa Ibuku sebelum hamba membahagiakan ibu ya Robb... Aku ingin membuat ibu tersenyum bahagia atas kesuksesanku kelak..... kesuksesan anak-anaknya nanti.. Ibu..... teruslah menjadi seorang ibu bagi anak-anakmu ini. Hamba sayang ibu ya Robb...
    Untuk Ayah... engkau tulang punggung keluarga kami, namun apakah punggungmu saat ini masih sekuat dulu..?? Ayahhh... engkau begitu luar biasa bagi kami, engkau selalu bekerja keras tanpa mengenal waktu hanya demi bisa melihat dan merasakan kami  bahagia. Ayah... umurmu sekarang tidak lagi muda seperti dulu... kepalamu tak lagi uban yang menyelimuti namun uban itupun sedikit demi sedikit tercabut dari kepalamu. Ayah, tangan, lengan, kakimu dulu masih bisa mengangkat badan-badan kami disaat bersedarau ria, namun sekarang hamba melihat engkau kerap merasakan hal yang beda pada bagian itu semua, merintih kesakitan disaat kami tidak ada, berguming dalam hati merasakan sakit dibagian sendi-sendi yang sama sekali engkau tidak pernah beritahukan kepada kami. Namun hamba tahu, engkau merasakan itu, ayahhh.. hamba tahu..!!! Yang membuat hamba bangga sampai sekarang hingga nanti, beliau selalu menunggu bahkan menunda makan malamnya demi melihat anak-anaknya makan terlebih dahulu. Beliau tidak ingin melihat anak-anaknya lapar sama seperti halnya ayah ketika didapati kelaparan pada masa kecil dulu.... ayahhhh.... Ya Robb, jaga ayah dalam mencari pintu rezeki di luar sana. Terus Tuntun beliau untuk mendapatkan rezeki yang hala agar berkah bagi kami. Sehatkan badan dan ruhaninya.. dan Jangan Kau panggil dulu dia sebelum hamba dan saudara hamba membahagiakan secera sempurna bagi ayah dan ibuuu ya Robb..
  • Ya Robb, begitu banyak ujian yang Kau berikan kepada hamba, ataupun keluarga hamba, namun hamba percaya dan yakin bahwa setiap ujian yang Kau berikan itu adalah bentuk nyata kasih sayangMu kepada kami. Bentuk keistimewaanMu kepada kami melalui masalah-masalah duniawi yang Kau sinyalirkan kepada kami. Hamba mohon agar kami tetap terus berusaha, sabar dan tawakal atas kesemuanya itu. Karena kami percaya Engkau memberikan cobaan itu tidak melebihi kemampuan yang bersumber dalam diri kami, melainkan kami harus bisa selangkah untuk menepak ke gerbang akhlakul karimah kami lebih tinggi. Kami memang bukanlah seorang nabi, ulama, wali, habib dimana tingkat cobaan mereka jauh lebih tinggi dari kami, namun kami hanya berusaha untuk menjadi pribadi umatMu yang sholeh dengan terus mengedepankan rasa syukur, sabar dan ikhlas didalam dunia fatamorgana ini. Jadikanlah hamba dan saudara hamba menjadi seorang anak yang sholeh dan sholeha hingga akhir hanyat nanti. Dan berikan yang terbaik dalam hidup kami, rezeki, kesehatan, keluarga, jodoh dan pekerjaan.. amin
  • Ya Robb alhamdulillah atas nikmat rizeki dan rasa syukur yang telah Engkau beri pada hamba dan keluarga hamba, terlebih di bulan suci ramadhan seperti ini. Jagalah kami, lindungi kami dalam balutan kasih sayang-Mu, Ya Robb. Jadikan kami sebagai hamba-hambaMu yang tak pernah berhenti mengucap rasa syukur teramat dalam sepanjang waktu, tanpa sedikitpun mengurangi kadar rasa syukur itu sendiri, namun tambahkanlah estetika kesyukuran kami pada-Mu, ya Robb agar kami menjadi pribadi hambaMu yang semakin terlena dan terlelap dalam cinta sejatiMu

    Robbanaa atina fiddunya hasanah, wafil akhiroti hasanah wakinaa adzabannar. Subahana robbika robbi izatiaama yasifun, wa sallohlohu alaihi wassallamwalhamdulillahirobbil 'alamin.... Amin Allahuma ya Amin...

Antara Cinta atau Pencitraan

Teradopsi dari sebuah realita hidup yang terjadi di pelosok daerah kecil. Berawal dari adanya sebuah komunitas, sebut saja komunitas "Luar Biasa". Komunitas ini beranggotakan anak muda berusia 16-25 tahun. Ya... mereka adalah memiliki visi dan misi hidup bersama dengan memprioritaskan kebahagiaan kelompok demi terciptanya gejala sosial yang tinggi. Tentunya mereka pun juga menunjukkan kualitas dan eksistensinya di hadapan masyarakat.

Eksistensi, kualitas, gejala sosial....??? Komunitas apa itu...?? anehhh...!!!! gumingku dalam hati.

Antara Cinta Dan Pencitraan

Diadopsi dari spontanitas pikiran dan terjadi di daerah pelosok kota impian. Ada sebuah cerminan cerita yang mendeskripsikan tingkah laku para anak remaja. Dengan berlabelkan Komunitas "Luar Biasa", kita sebut saja seperti itu. Komunitas ini beranggotakan remaja dengan kisaran usia 16-20 keatas. Komunitas yang sangat digandrungi oleh remaja setempat ini memiliki visi dan misi yang cukup mengelitik jika ditafsir dari segi pemaknaan. "Hidup bersama, dengan memperioritaskan kepentingan kelompok namun kualitas serta eksistensi tetap nomor satu".

Mereka punya arti hidup bersama yaitu, walau sepertiga hidup mereka tinggal dan tidur dengan orangtuan, namun selebihnya hidup mereka tinggal dengan kelompok yang dianggap ekstrim bagi masyarakat. Mabok, ribut, ngetrek, hingga melakukan hal ekstrim sekalipun mereka lakukan bersama. Hidup bersama bagi mereka sama saja mengenyam manis buruknya kehidupan yang mereka punya. "Dunia Brutal" adalah nama tempat dimana mereka mentransfusikan semua yang dianggap "Asoyyy". Saya gak ngerti mengapa hidup mereka disia-siakan seperti itu.. Namun itulah misi mereka. Hidup Bersama. Membuat dunia sendiri dengan kapasitas peraturan sendiri, kode etik "mainan" yang dibuat sendiri dan orang luarpun harus mengikuti. Aneh..!! Seakan layaknya negara Timor Timur yang berguming dan mendapat kejayaan sebagai negara independensi yang terlepas dari RI. Yaaa.. balik lagi.. itulah misi mereka.....


Memprioritaskan kepentingan kelompok. Apalagi kalau bukan menjunjung tinggi gengsinitas kelompok dihadapan orang lain/luar. Dengan maksud mengedepankan hak dan moral dari si kelompok. Sekalipun satu diantara mereka melakukan kesalahan, tetap saja orang itu dibela oleh kelompoknya dan orang lain yang teraniaya. Layaknya kasus hukum "buta" yang merebak di negara Arab Saudi. Apalagi kalau bukan "Cinta" yang mereka peruntukan bagi sesama anggotanya. Cinta yang tumbuhpun tak hanya dirasakan antar kelompok saja, namun tak ayal cinta itupun dirasakan secara personal oleh lawan jenis. Salah mengartikan "Cinta" bisa fatal bagi ekosistem lingkungan sosial dan kepribadian diri. "Cinta" disini dijadikan sebagai integritas sempurna dalam sebuah sistem mereka. Huffff.... the romantic of love, are all assumed to be true.

Belanjut kepada kualitas serta eksistensi tetap nomor satu. Yaaakkk.. itulah kalimat terakhir yang diboomingkan komunitas itu sebagai visi dan misi... Huff.. sebenarnya mana visinya mana misinya.. Campur adukk... But, it's ok, saya akan lanjtkan diskripsi dari kalimat itu dalam contoh kasus. Kualitas yang mereka asah yaitu dalam hal kualitas diri dan kelompok. Diri dalam hal bagaimana terlihat sempurna di hadapan rekan-rekan kelompok dengan keahlian, keunikan, atau kelebihan yang dimiliki. Seperti dalam konotasi "si Tajir" dia akan memperlihatkan ketajirannya dengan menjadi pemberi saham terbesar demi kelangsungan kebahagiaan kelompok. "si playboy" dia akan tetap eksis mempraktekkan tingkah konyolnya itu berulang kali kepada perempuan "gacoan" yang dianggap seksi dan cantik baik dalam negeri maupun luar negeri tapi bukan berarti turis. Dalam negeri sendiri berasal dari kelompoknya dan luar negeri berasal dari kelompok luar namun beda kota. Luarrrr Biasa...!!! Dan masih banyak lagi sebutan "si..si..si" lainnya. Kesemuanya itu bisa dijadikan tolok ukur seberapa besar, kuat dan terkenalnya kemunitas... Kalau kita sebut itu semua bukanlah sebuah kulaitas namun cerminan buruk yang interpretasinya mambawa dampak buruk bagi masyarakat. Namun, jika dilihat dari sifat Heterogennya masyarakat di negara itu, bukanlah sebuah masalah namun menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Ya.. ya.. ya.. apalah itu, intinya mereka banga dengan kesemuanya.

Keeksistensian mereka pun ditunjukkan baik dalam maupun luar lingkungan. Mereka tidak mau hanya terkenal di dalam negeri saja, namun ingin juga mendapat apresiasi atau reward dari kalangan luar (bak' acara award aja), yaaa minimal dari sesama tetangga kemunitas itu sendiri di luar kota. Eksistensi ditunjukkan dengan melakukan perlombaan adrenalin tinggi dengan hadiah yg terbilang cukup "Wooyyy dan asooyyy" (itulah tatabahasa yang digunakan). Seberapa sering mereka melakukan itu maka peluang pencintraan mereka dihadapan rekan-rekan sejawat pun dapat digubris sedemikian "Licinnya". Tak hanya itu, seberapa seringnya pula mereka turut andil dalam permainan itu mereka pun berkesempatan mendapatnya "TROPI" besar dan "Mak nyosss"... huuufffff... itulah merekaaa... Berusaha maksimal dengan usaha "Pencitraan"  yang solid dan bergengsi demi mendapatkan "Label dan Profil" yang "Kerennnzzzz".. Kayak musimnya Kampenye ajaa.. Pencitraan Partai...


Realitas itu bagai semburan api pertunjukkan sirkusss... Menyimpan bahan bakar di ruang yang sangat sensitif dan menyemburkannya ke luar dengan kapasitas yang besar...

Bila kita lihat dati teori sosiologi yaitu teori struktural fungsional dari Van den Berghe. Beliau merangkum 7 ciri-ciri umum dalam teori ini yaitu :
a.Masyarakat harus dianalisis selaku keseluruhan, selaku "sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan".
b.Hubungan sebab dan akibatnya bersifat "jamak dan timbal balik".
c.Sistem sosial senantiasa berada dalam keadaan "keseimbangan dinamis", penyesuaian terhadap kekuatan yang menimpa sistem menimbulkan perubahan minimal di dalam sistem itu.
d.Integrasi sempurna tak pernah terwujud, setiap sistem mengalami ketegangan dan penyimpangan namun cenderung dinetralisir melalui institusionalisasi.
e.Perubahan pada dasarnya berlangsung secara lambat lebih merupakan proses penyesuaian ketimbang perubahan revolusioner.
f.Perubahan adalah hasil penyesuaian atas perubahan yang terjadi di luar sistem, pertumbuhan melalui diferensiasi dan melalui penemuan-penemuan internal.
g.Masyarakat terintegrasi melalui nilai-nilai bersama.


Siapa yang Kuat dialah pemenangnya. Siapa yang memiliki label dan profil terkenal, dialah yang digandrungi..

To be continue....
w.w








Putik Kebahagian 1

Kebahagian seraya menikmati, menatap dan bertadabur kebesaran Allah SWT
Kita yang telah ditunjuk Allah  adalah kita yang dikemban untuk mengelola bumi ini agar dapat dimanfaatkan secara baik demi kelangsungan hidup. Allah juga menyediakan berbagai potensi-potensi alam sebagai rezeki yang dapat dimanfaatkan melalui usaha dan kerja nyata dalam menggapainya.


Rotasi kehidupan terus bergerak. Peredaran yang memutar membuat kita harus mengakuinya dan mengikuti bagaiamana kita dapat terus bertahan di rotasi itu. Dengan cara mutlak yaitu usaha. Arus yang dirasakan dalam setiap putaran rotasi harus menitikberatkan kita untuk bisa berfikir, bekerja, berkarya, berkreasi, berinteraksi, bersosialisasi demi mampunya mengemban peran yang sudah tertranlete dari Allah SWT dan terciptanya hidup bahagia.



Realitasnyakita yang telah menyelesaikan pekerjaan adalah kita yang memulai. Kita yang telah sampai pada tujuan adalah kita yang telah melangkahkan kaki. Kita yang memahami dan mengerti adalah kita yang mau berfikir dan belajar. Kita yang selalu merasa tenang adalah kita kita yang ikhlas dalam melakukan semua perbuatan. Kita yang selalu mendapatkan limpahan rezeki adalah adalah kita yang telah mengemban rasa syukur secara konsisten dan konstan. Dan kita yang bahagia adalah kita yang selalu tersenyum secara bathiniah dengan cakrawala yang sangat luas.


Banyak sekali menggapai bahagia. Salah satu kunci rahasia kebahagian adalah di dalam hati. Suasana hati akan menentukan kadar kebahagian dalam siri. Jika kita merasakan hati gundah, cemas, sedih,  merasa sendiri, terpojokkan, tidak layak seakan ada bongkahan batu besar  yang menindih maka suasana itupun akan mempengaruhi semua tingkah pola dan laku kita. Namun, jikalau hati kita merasa teduh, senang, damai, tanpa tekanan, semua itu akan membuat hidup kita nikmat menjadi bahagia. Kebahagiaan tidak dapat diukur dengan materi ataupun kekayaan. Kebahagiaan hanya dapat diukur dengan seberapa besar hati kita bersikap positif dan sebesarapa besar hati kita menggenggam pemaknaan hidup untuk mencapai titik yang mendekati sempurna. Walau tidak ada yang sempurna di dunia ini namun setidaknya kita telah mampu mendekati titik kesempurnaan itu. Itulah Putik Kebahagian. Mampu mencari, mendapat, mengelola dan menghasilkan apa yang diinginkan dengan baik. Dan pastinya tak lupa ditinjau dengan keseimbangan sifat dan sikap yang santun dan bijak.


Everything it's gonna be ok, if we have a great kuality heart.
All of person can be happy if we never give up and always keep our hearts with a good method

"Kebahagian yang sangat besar adalah kebersamaan bersama keluarga. Mampu mengisi kekosongan lahir dan batin dalam keluarga. Senang melihat keberhasilan seorang isteri, anak, dan saudara. Kebahagiaan adalah kesederhanaan hidup dengan hati yang terjaga dan sebuah nikmat atas sebuah keberhasilan yang dicapai."
ungkap sang Bapak. (Sunar 51 tahun).





Putik Kebahagian memang tidak semata-mata ditentukan dengan bekerja gigih kemudian mendapatkan materi atau rezeki. Karena ukuran kebahagiaan yang sesungguhnya bukan terletak pada materi, melainkan pada keikhlasan hati dalam menjalani hidup dan rasa syukur yang terus bergema di hati untuk menerima setiap bentuk limpahan rezeki dari Allah SWT. Putik Kebahagian akan terasa nikmat dirasakan pabila kita sebagai khalifah mampu mendesain hati kita secara apik, terstruktur guna tercipta keharmonisan hidup.




If you need a friend just to be around
I will comfort you, I will take your hand
And I'll pull you through, I will understand
And you know that ......
I'll be at your side, there's no need to worry
Together we'll survive through the haste and hurry to get a great happines... hehehe


 
Setiap orang memiliki pandangan dan filosofi tersendiri tentang pemaknaan sebuah Kebahagiaan. Ini sebagian kecil penjabaran saya mengenai kebahagiaan. Bagaimana dengan Anda......????








MENUNDA BERJILBAB DENGAN ALASAN BELUM DAPAT HIDAYAH?

Banyak dari wanita muslimah yang belum mau (atau tidak mau?!) berjilbab berdalih: "Allah belum memberiku hidayah. Do'akan aku agar segera mendapat hidayah." Maka mereka ini telah TERPEROSOK ke dalam kesalahan yang NYATA. Kami ingin bertanya: "Bagaimana engkau TAHU bahwa Allah belum memberimu hidayah?"


Jika jawabannya: "Aku tahu."

Maka jawablah dua pertanyaan ini:

1. Apakah engkau ingin mengatakan bahwa dirimu telah melihat ke dalam kitab yang tersembunyi (al-Lauhul Mahfuzh)? Bahwa dirimu telah ditulis sebagai orang yang belum atau tidak mendapatkan hidayah, dan dirimu telah tertulis sebagai orang yang celaka dan bakal masuk neraka?

2. Apakah engkau ingin mengatakan bahwa dirimu telah diberitahu oleh orang lain atau makhluk lain? Bahwa dirimu tidak termasuk wanita yang mendapatkan hidayah?

Jika kedua pertanyaan tersebut tidak mampu kau jawab, bagaimana engkau bisa mengetahui bahwa Allah belum memberimu hidayah?

Duhai saudariku muslimah...

Pernahkah engkau mencoba untuk MENCATAT, berapa banyak dosa yang kau lakukan dengan "hati yang ringan" dalam setiap harinya hanya dengan SATU perintah Allah yang ENGGAN kau taati?

Siapkanlah alat tulismu dan cobalah kau catat mulai hari ini:

1. Ketika keluar rumah tanpa berjilbab, maka pada hakikatnya dirimu telah berbuat maksiat karena memperlihatkan aurat. Ada berapa orang yang bukan mahram yang lewat di depan rumahmu dan melihat dirimu "memamerkan" aurat? Catat...

2. Ketika berada di jalan menuju ke pasar atau kemana pun tujuanmu, ada berapa banyakkah orang yang bukan mahram yang melihat dirimu "memamerkan" aurat? Catat...

3. Ketika berada di tempat tujuan, tempat kerja atau apapun tempat yang kau tuju, ada berapa banyakkah orang yang bukan mahram melihatmu "memamerkan" aurat? Catat....

4. Demikian pula ketika menuju pulang ke rumahmu, ada berapa banyakkah orang yang melihat dirimu "memamerkan" aurat? Catat...

Maka cobalah kau jumlah, terhadap berapa banyak orangkah dirimu "mempertontonkan" aurat dalam sehari ini?

Lalu cobalah engkau membaca firman Allah Ta'ala berikut ini:
"Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula." (Az Zalzalah: 8)

Siapakah di antara teman-temanmu atau keluargamu yang dapat membelamu ketika dirimu sudah terbujur kaku di dalam kuburmu?

Engkau menambah dosa dengan dosa, lalu dirimu mengharap tingkatan-tingkatan surga dan kemenangan seorang ahli ibadah. Apakah kau lupakan Rabb-mu saat Dia mengeluarkan Adam dari Surga menuju dunia hanya karena disebabkan satu dosa..??

Ketahuilah wahai saudariku....

Hidayah (petunjuk) ada dua macam, yaitu hidayatut taufiq dan hidayatul irsyad.

1. Hidayatut Taufiq

Semata-mata datangnya dari Allah. Sebagaimana yang dimaksud dalam firman-Nya:
"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang YANG MAU menerima petunjuk." (Al-Qashash: 56)

2. Hidayatul Irsyad

Ini dimiliki oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan setiap orang yang berdakwah ilallah, yang mengajak orang lain menuju kebaikan. Sebagaimana dalam firman-Nya:
"…Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (Asy Syura: 52).

Jenis hidayah yang ke dua ini (hidayatul irsyad), dimiliki oleh setiap orang yang berdakwah ilallah, karena orang yang berdakwah ilallah hanya memberikan sebuah KUNCI menuju jalan yang benar dan lurus kepada orang lain.

Adapun akhir perkaranya, semua kembali kepada Allah. Sehingga, pada akhirnya Allah-lah saja yang menentukan seseorang mendapatkan hidayah dari-Nya (hidayatut taufiq), ataukah tidak.

[Lihat kitab al Qaulul Mufid ‘ala Kitab at Tauhid (1/348-349)]

Maka yang menjadi masalah adalah, apakah seseorang yang sudah melihat datangnya hidayah mau menerima hidayah (petunjuk) tersebut ataukah dia LEBIH SENANG BERPALING menjauhi hidayah tersebut, lalu mengatakan, "Belum mendapat hidayah." (?!)

Orang-orang yang telah "melihat" datangnya hidayah tetapi TIDAK MAU mengikutinya, maka pada hakikatnya adalah orang-orang yang LEBIH MENYUKAI kesesatan daripada hidayah (petunjuk).

Hal ini telah digambarkan oleh Allah Ta'ala sebagaimana dalam firman-Nya:
"Dan adapun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu.." (Al Fushshilat: 17)

Allah Ta'ala berfirman:
"Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya." (Al-Baqarah: 196)

Allah Ta’ala berfirman:
“Maka apabila mereka tidak memenuhi seruanmu (wahai Muhammad), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka itu hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka. Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya tanpa petunjuk dari Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada kaum yang zhalim.” (Al-Qashash: 50).

Allah Ta'ala berfirman:
"Dan Allah hendak menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran)." (An Nisaa': 27)

Semoga bermanfaat.....




Bersendarau Dengan Diri, Yakin dan Layak


Ketika Hati berguming dalam komunikasi diri. Ia kerap membuat bimbang pemiliknya, tapi kerap juga mmberikan sugesti positif kepada aktor yg merasakannya. Mencoba bersendarau dengan diri namun banyak cercak yang di hadapi.



Memang, Manusia yg berencana, Tuhan yg menentukan... tapi dibalik itu semua ada sebuah usaha, sebuah proses dimana kita mendambakan pribadi yg BIJAK dlm MENYAPA semua permasalahan hidup.. Karna yg mnjadi TOLOK UKUR bukanlah sebuah Hasil, melainkan sebuah Proses yg di dapat.... I Love my self, my Family n' my best friendsssssss.... hehehe



ada malam dan siang, neraka dan surga, hitam dan putih, perempuan dan laki-laki dan contoh nyata lainnya.. itu semua membuktikan bahwa ada bahagia dan sedih, ada sayang dan benci.. kesemuanya memiliki daya rekat hubungan yg sangat tipis jika kita bisa memaknainya. tak disadari dalam setiap praktek kehidupan MAKNA dari kalimat itu kerap kita temui. dan tanpa disadari pula kita belum bisa bahkan sering lupa bagaimana menghadapi sebuah realita seperti itu.



Mengapa???



karena pada dasarnya manusia menganggap bahwa dirinya tidak LAYAK, TIDAK PANTAS dan sugesti negatif lainnya yg pada akhirnya membuat dirinya terjerumus dalam ketidakpastian atau kebimbangan yg teramat sangat IRONIS dalam diri. Dan itu juga yg bisa menyebabkan manusia terbatas untuk mengeksplor semua KUALITAS TERBAIK DALAM DIRI. Kita kerap bahkan terlalu sering berfikir negatif pada diri sendiri perihal tidak YAKIN dalam mnghadapi sebuah persoalan, itulah yang mmbuat penundaan kesuksesaan pada diri kita.. Yakinlah pada kemampuan dalam diri, PERTAMA Cobalah untuk bisa sepenuhnya tidak berprasangka buruk pada Sang Kholik. Yakin dan percayalah bahwa Allah itu tidak tidur sedetikpun, Allah SWT mungkin belum memberikan yang terbaik pada kita saat ini namun, Allah telah mempersiapkan "Skenario" yang spektakuler di jarak sekian  kilometer dari hadapan kita. Kesuksesaan itu bukan berarti tidak ada melainkan hanya sedikit tertunda. Tak lain Allah hanya menguji seberapa tingkat kesabaran dan rasa syukur yang Dia uji pada kita. Kedua yaitu percaya dan berfikirlah positif pada diri sendiri, Ketika sudah menganggap diri positif, insya Allah segala sesuatu yg dihadapi baik masalah jasmani maupun rohani, hingga masalah penyakit hatipun bisa DIREALISASIKAN dg MaksiMaL... amin.. Kita Percaya, Dia-Lah (ALLAH SWT) Maha Memutar balikan Hati setiap Hambanya. Ketika Hamba-Nya berfikiran buruk, sekalipun dalm hati, Tuhanpun akan menangkap sinyal itu kemudian TERIMPLIKASI-LAH hal itu. TAPI ketika kita selalu bersudut pandang baik dan Positif. insya Allah, Tuhan-pun akan menangkap sinyaL baik itu...



Semoga kita menjadi Pribadi yg Bijak pd diri sendiri maupun orang lain... amin..

The Power of Syukur Step 1



Hidup dengan Penuh Rasa Syukur

“Jika kamu bersyukur, Aku tambahkan lagi nikmat-Ku. Jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku amat pedih” – (QS Ibrahim: 7)

Berdasarkan firman Allah diatas jelas bahwa konsep sukses dan beruntungnya seseorang di dalam kehidupannya di dunia ini tidak bisa terlepas dan sangat mutlak tergantung dari seberapa besar kadar atau tingkat rasa syukurnya kepada Allah SWT. Karena sumber dari kesuksesan dan keberuntungan seseorang di dunia ini berasal dan ditentukan oleh kerihaan Allah Yang Maha Pemberi Nikmat.

Mengapa kita sebagai manusia diwajibkan selalu mengembangkan rasa syukur di manapun dan sampai kapanpun? Dan mengapa orang sukses dan beruntung di dunia adalah orang yang terbukti telah dan terus mengembangkan rasa syukur secara konstan?

Bersyukur adalah suatu bentuk tanggung jawab kita sebagai manusia yang telah ditunjuk oleh Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi. Sebagai khalifah, kita telah diberi hak sekaligus kewajiban oleh Allah untuk mengelola dengan baik sekaligus mempertanggungjawabkan kepada Allah segala sesuatu yang telah dianugerahka-Nya, baik itu berupa Kecerdasan dan Kemampuan Diri, kekayaan materi dan kesehatan, kesuksesan dan kesejahteraan hidup, maupun lingkungan dan hubungan sosial sebagai tempat melangsungkan kehidupan. Pada prinsipnya apa yang telah kita terima harus dikembalikan kepada Allah melalui penyaluran yang benar, yang mengarah pada kebaikan dan kemaslahatan orang lain. Dengan demikian, Allah pun tidak akan segan-segan dan senantiasa ridha untuk terus mengalirkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki.

Bersyukur memiliki konsep pemahaman yang luas yang terimplementasi dalam nilai-nilai kehidupan. Bersyukur bukan sekedar mungucap terimakasih kepada Allah, namun memiliki banyak pengungkapan yang terwujud dalam berbagai bentuk sikap dan perilaku hidup setiap manusia. Intinya adalah menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai dan aturan Allah, sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Allah kepada setiap manusia, untuk menjadi khalifah yang mengemban tugas mensejahterakan dunia.

    

"Gw Bebas..... Siapa Bilang...??"

 "Siapa bilang Setelah lulus sekolah atau yg paling klimaks lulus  kuliah kita sllu bilanggg "Gw Bebasss....",

Malah disitulah titik awal dimana tekanan Psikis (baik dalam diri, keluarga, maupun orang2 sekitar) semakin Besar dan perjuangan hidup semakin tinggi... Kalau gak kuat bisaa kita stress. Para pelaku memiliki pengalaman atau tingkah laku seperti kasus ini kerap kali dijumpai, khususnya dalam lingkungan keluarga kurang mampu atau sederhana. Disamping itu posisi si-Pelaku yang justru dijadikan sebagai tulang punggung keluarga bisa menjadi beban mental yang teramat lebih tinggi ketimbang pelaku lain dengan kondisi ekonominya diatas rata-rata.Menurut Gustave Le Bon (ahli teori psikologi sosial), bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu dan jiwa massa yang masing-masing berlaianan sifatnya.
  • Jika kita lihat si-Pelaku dari segi jiwa individu dia akan merasa beban itu dijadikan sebagai musuh besar yang harus dikalahkan, dilumpuhkan dan harus segera diambil alih sepenuhnya menjadi milik dia. Ada sebuah perang batin antara sebuah tanggungjwab atau sebuah Hak.  Itu semua ia lakukan sendiri dan pastinya dengan keanekaragaman TERPAAN yg menghujam. Antara yakin atau tidak, antara mau mencoba atau tidak antara terpinggirkan atau bertahan.
  •  Lain halnya jika dilihat dari jiwa massa, si-Pelaku akan menjumpai sebuah realitas buas, irasional dan sentimen.
  • Buas dalam arti diluar sana si-Pelaku akan menemui sosok orang-orang yg mungkin lebih kompeten, berkualitas seakan mereka itu  justru bisa memangsa balik diri si-Pelaku jikalau Pelaku tdk bisa bertahan kuat atau lebih cerdas dari mereka..

  •  Kemudian irasional yaitu segala sesuatu tidak berdasarkan akal/ pemikiran yang sehat segala kecurigaan selalu muncul dengan cara yang tidak masuk akal. Persaingan di luar memang sangat BRUTAL, apapun yg diinginkan harus didapat termasuk dengan menggunakan cara yg tidak sehat pula. Belum lagi si-Pelaku akan menemui para pesaing yang menggunakan jalan pintas (tidak sehat) yaitu  "semerbaknya" nepotisme yang ada ataupun cara yg terbilang cukup "EKSTRIM" yaitu Pembunuhan. dibuang dan dihilangankan dari peredaran bak' sampah yang masuk ke dalam TPSA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir). Hal itu bisa saja terjadi, terlebih di kota-kota besar seperti ini. 

  • Dan yang terakhir yaitu Sentimen, ini bisa diderita oleh si-Pelaku pertama dari lingkungan teman seperjuangan, disini bisa saja si-Pelaku mendapat diskriminasi mental ttg pertanyaan-pertanyaan yg bisa menyudutkan, merasa terpojokkan atas kondisi si-Pelaku yg memang blm mendapatkan pekerjaan. Terlebih terpaan dari keluarga, ini adalah Terpaan yg sangat Rapuh namun begitu besar dan kuat efeknya. Mengapa...? Karena lingkungan kelurga adalah lingkungan yg paling dominan mempengaruhi pola pikir diri seseorang. Jika didapati ada keluarga yg menekan si-Pelaku dengan  cara yg tidak sehat pula dan menjadikan si-Pelaku justru bukan sebagai bagian terdekat dan terpenting dari segi psikologi bagi mereka, namun malah dijadikan sebagai "ALAT/Medium" untuk pencetak "Uang", maka akan timbul-lah Sentimentil yg dasyat dalam diri si-Pelaku.. Jika tidak kuat, maka "kematian" adalah teman sejati bagi dirinya kelak. Maka dari itu, Lingkungan keluargalah yg mampu menjadi tombak utama dalam ikut mmbantu menstabilkan pikiran si Pelaku.. Memberikan "Space" tertentu  dan sebuah kepercayaan tinggi kpd si-Pelaku bahwasannya dia bisa berjuang di luar sana, hanya membutuhkan waktu dan dukungan serta do'a yg sllu menyertainya dalam "Bergelut" di dunia "Merah" ini. Semoga keluarga kita adalah keluarga yang Luar Biasa Bijaknya.. aminn...


(Contoh terapan Psikologi Sosial = pengalaman/tingkah laku individu dlm hubungannya dg situasi sosial)





Sampah Serapah......