NginTip Sebentar Yuk..... "About Human Interest Photo's"



Foto Human Interest,
Hey…. Kamu geser dikit donk… gak ada celah nih,” Tungkas seorang bocah yang ingin bermain di pelataran air mini alias comberan.

Manusia dengan segala aspek kehidupan yang dilakukannya memang selalu menarik untuk suatu objek pemotretan. Kemenarikan yang tidak hanya karena kemudahan menemukannya itu lebih sering dipicu oleh apa yang dilakukannya, yang terasa menyentuh. Baik itu aktivitas dalam suatu adat budaya suatu masyarakat tertentu maupun aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, yang sering terasa biasa bagi mata orang awam tetapi menarik bagi mata seorang pemotret.

Bagi pemotret yang terbiasa mengamati masalah-masalah sosial atau mungkin juga bila dia adalah seorang wartawan foto yang selalu menempatkan diri sebagai pengamat, maka aktivitas manusia baik itu dalam lingkup budaya maupun dalam lingkup kehidupan sehari-hari tak akan terlalu sulit dilakukan.

Untuk memotret human interest manusia dan aktivitasnya, kebanyakan pemotret menggunakan teknik candid atau cara memotret yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi sehingga objek tidak tahu jika dirinya sedang dipotret. Hal tersebut lebih karena alasan untuk menghasilkan foto yang tampak baik dan menarik, spontan dan wajar. Namun, keengganan pemotret untuk melakukan pendekatan mengenal objeknya atau mungkin juga karena perasaan malu, merupakan alasan lain yang sering menjadi penyebab.

Akan tetapi, apa pun alasannya, memotret dengan cara candid memang sering digunakan, khususnya oleh para wartawan foto, karena memang merupakan cara yang efektif, baik dan cepat, guna mendapatkan foto yang tampak wajar. Di media cetak, foto-foto yang mengandung berita, yang mengesankan kewajaran dan objeknya dalam beraktivitas tampak betul-betul asli, biasanya dihargai sebagai sebuah karya yang memiliki nilai lebih tersendiri.

Namun demikian bila foto human interest tidak dimaksud untuk menjadi suatu laporan berita foto, maka foto itu bisa saja dibuat dengan menggunakan cara pendekatan pada objeknya. Hal seperti itu biasanya masih lagi ditambah dengan mengatur berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan khususnya berkaitan dengan penyinaran agar dihasilkan foto yang betul-betul baik serta indah dan menyentuh.

Pendekatan langsung pada objek dengan memintanya melakukan aktivitasnya memang terasa lebih baik dan etis, terlebih bila objek mau melakukannya dengan senang hati. Hal seperti itu akan memberi keleluasaan dalam mengatur pose, penyinaran atau latar belakangnya. Akan tetapi kelemahan dalam melakukan cara ini akan muncul bila pemotret tidak betul-betul dapat mengatasi keadaan atau mendramatisir situasinya. Foto yang akan dihasilkan akan tampak kaku, tidak wajar dan kurang kuat dari segi ekspresinya. Sebab, meskipun objek tidak melihat langsung ke arah kamera, dia sesungguhnya telah tahu sedang dipotret. Untuk mengatasinya, pemotret harus mampu menjadikan objeknya seolah betul-betul tidak sedang berhadapan dengan kamera.


Berikut adalah beberapa contoh foto yang bernilai Human Interest,,,,, Let see it…. ^_^

 
Stop It..! 
Deskripsi: Seorang Ibu berusaha menenangkan anaknya yang menangis
  

 
Huhhh... Nyamannya
Deskripsi : seorang kakek tengah istirahat. Alas tikar dan ditemani reruntuhan barang bekas dan bongkahan sampah tak jadi masalah untuk ia merilekskan tubuhnya.




                         

                                                            

Aku Lelah......
            Diskripsi: Seorang anak kecil tengah rehat sejenak. Ia lelah setelah mencari uang. Ubin Jalanan berlapis air hujan tak jadi masalah untuknya sebagai tempat paling nyaman. 





         Mengayuh Rezeki 
         Deskripsi: Foto ini menceritakan perjuangan seorang bapak yang mengayuh sepeda mebawa keranjang sayur yang akan dijual di pasar untuk memenuhi kebutuhannya hari itu













Terkurung Syahdu

Deskripsi : seorang pemulung dielataran dalam Glora Bung Karno Senayan, tengah beristirahat di pelataran taman, dengan bertelanjang dada, beralaskan beton, tak ayal baginya bisa meringkukkan tubuhnya sejenak. Punggung tattonya pun ikut menyantrongi.




 
 Deskripsi: Terlihat sekawanan anak "bocah" tengah asik menceburkan seluruh tubuhnya kedalam air berlatarkan sampah-sampah. Realitas ini kerap terjadi sore hari disela-sela mereka selesai pulang sekolah di daerah pelosok Bojong, Bogor.
0 Responses