Marginalisasi sebuah bentuk Eksploitasi Wanita

Pada dasarnya  pengertian kodrat wanita dari segi Islami yaitu Allah Swt. telah memberi kedudukan mulia bagi wanita dengan menetapkan mereka menjadi seorang ibu dan pengatur rumah tangga. Itulah posisi terbaik bagi wanita, karena Tuhan/ Allah  Swt adalah Pencipta segenap makhluk sangat mengetahui apa yang terbaik bagi mereka.

Dan sudah jelas, Karena kewajiban utamanya menjadi ibu dan pengatur rumah tangga, maka Islam memberi hak bagi wanita untuk mendapatkan nafkah dari suaminya. Mereka tinggal di dalam rumah, tetapi mendapat pemenuhan kebutuhan hidupnya secara makruf (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 223).

Substansi wajah wanita dari segala aspek juga mendapat posisi yang tidak buruk dibandingkan dengan lawan jenisnya, yaitu laki-laki. Perempuan memang harus totalitas memberikan kontribusi dalam tatanan sosial khususnya. Namun jangan memandang realitas itu adalah sebagai tekanan, penghambat, ataupun pengunci perempuan untuk bisa "luwes" dibidang lain. Karena perempuan yang cerdas, isteri yang cerdas, dan ibu yang cerdas adalah seorang yang mampu memanagement semua tatanan kehidupan lahir dan batin secara APIK yang tentunya dengan intensitas seorang pendamping yang APIK pula dalam bekerjasama membangun kesemuanya itu. 

Pernah mendengar atau terbesit bahwa wanita adalah "Ratunya Rumah Tangga". Benar memang, mengapa..? Karena  menurut mutaffaqun alaihi dijabarkan bahwa  “Dan wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.". Atau pernah terpikirkan  mengenai ungkapan "Wanita Baja"...? Ya', ungkapan itu adalah salah satu ungkapan yang diserukan oleh kaum FEMINIS untuk memberitahukan dan membuktikan bahwa wanita juga memiliki kekuatan dalam menghadapi segala rintangan duniawi. Fakta kecil dalam tatanan sosial adalah ketika ada seorang wanita menjadi sopir kendaraan umum busway misalnya, bukanlah pemandangan yang aneh. Jangan heran juga jika ada ibu-ibu mengayuh becak di sekitar anda. Pekerjaan-pekerjaan berat (baca: pekerjaan lelaki) tersebut tidak canggung dilakoni oleh wanita saat ini. Kebutuhan ekonomi yang mendesak dan ide pemberdayaan ekonomi wanita yang didengung-dengungkan oleh kaum feminis telah menyihir wanita-wanita Indonesia untuk terjun langsung di sektor ekonomi.

 Ada banyak kasus yang menimpa dalam tatanan sosial yang mengakibatkan gejolak-gejolak negatif "menghajar" rumah tangga atau lingkungan keluarga menjadi pupus. Salah satunya mengenai tingkat ekonomi yang tidak mencukupi. Hal ini memang kerap terjadi dalam FASE berumah tangga, namun TIDAK SEDIKIT pula penyimpangan ekonomi juga dilanda oleh para kaum remaja puteri dibawah umur yang memang harus berkewajiban membiayai segala keperluan keluarganya. Tidak jadi sebuah masalah memang jika seorang wanita ikut memberikan kontribusi yang luar biasa dalam segi finansial. Banyak perihal juga yang patut dibanggakan dalam prestasi itu, baik dalam kondisi remaja, dewasa, isteri, maupun seorang ibu. Keadaan yang BENAR akan peran dan serta fungsi dalam segi pencarian pembiayaan yang mendukung  bagi perempuan jika semua perempuan bisa menjadikan aspek ekonomi sebagai pemberdayaan positif menghasilkan keuntungan. Hal tersebut juga didukung oleh Instruksi Presiden RI No.9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional Tanggal 19 Desember 2000 yang menyebutkan "Dengan dalih pemberdayaan ekonomi perempuan tidak hanya akan memberi keuntungan, tetapi juga memberi solusi dari persoalan keluarga termasuk masalah perekonomian negara, maka dicanangkanlah program pemberdayaan perempuan".

Saya tidak akan membahas panjang tentang Instruksi Presiden mengenai pemberdayaan perempuan, namun yang akan saya bahas lebih detail adalah stigma-stigma yang bermunculan pada  wanita. Saya ingin berbagi cerita bahwasannya setiap wanita memiliki HAK untuk dilindungi, dijaga, dan diberikan kompensasi penuh akan keamanan  dari segala bentuk eksploitasi. Ada sebuah KEBERUNTUNGAN yang muncul dari sebagian perempuan dalam ikut serta  Berawal saya ingin mengambil fenomena miris ketika saya membaca sebuah informasi di salah satu media online. Berikut kutipannya:

"Modus yang dilakukan komplotan itu, awalnya para korban di tawari oleh tersangka untuk bekerja di sebuah kafe dengan fasilitas menggiurkan. Namun, sesampainya di Palembang, para korban dijadikan PSK, dengan bayaran Rp150 ribu sekali melayani lelaki hidung belang. "Selama di Palembang, para korban tidak boleh berkomunikasi dengan keluarganya dan ditakut-takuti dengan menggunakan senjata api.
Jajaran Reskrim Polres Bogor Kota Bogor, Jawa Barat mengungkap perdagangan manusia antar pulau Jawa dan Sumatera. Para korban, sebanyak 16 orang perempuan, ikut diamankan di Polres Bogor Kota Bogor. Salah satu dari mereka diketahui sedang hamil lima bulan.
Polisi juga menangkap sembilan tersangka komplotan penjual pada ABG, termasuk pemilik kafe, penyandang dana, dan mereka yang bertugas mencari korban.  Para korban yang dijadikan pekerja seks komersial kebanyakan masih berusia belasan tahun alias anak baru gede (ABG). Salah satunya M yang asli Bogor, ia baru berusia 17 tahun."

Dari ketiga paragraf diatas singkat cerita timbulnya sebuah kejahatan yang dilakukan oleh orang dewasa tentang adanya eksploitasi perempuan untuk mendatangkan sebuah keuntungan bagi si-Pelakunya. Yup, saya menyebut kasus ini sebagai sebuah MARGINALISASI dalam tatanan hak seorang perempuan yang dirampas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Marginalisasi adalah usaha membatasi atau pembatasan yang dilakukan oleh sebagian kelompok. Adapun pendapat lain dari Mansour Fakih, dalam bukunya yang berjudul Analis Gender & Transformasi mengatakan bahwa proses marginalisasi, yang mengakibatkan kemiskinan, sesungguhnya banyak disebabkan oleh banyak berbagai kejadian, misalnya penggusuran, bencana alam atau eksploitasi, namun salah satu bentuk pemiskinan pemiskinan atas satu jenis kelamin tertentu dalam hal ini perempuan yang disebabkan oleh gender.

Menyambung tanggapan dari paragraf kasus berita tersebut, sudah jelas adanya sebuah proses tindak-tanduk pelaku yang diawal melakukan "iming-iming" menggiurkan dan bersifat memberikan pekerjaan yang Legal, yaitu sebuah kafe. Dan jelas dari keadaan dan kondisi  para target yang tak lain adalah para remaja belia dibawah umur dengan siklus kehidupan yang dirasa saat itu sangat kurang, tanpa berfikir panjang merekapun langsung mengiakan ajakan "Luar Biasa" tersebut. Dan sesampainya pada realitas sebenarnya, mereka dihadapkan pada sebuah pilihan mutlak yaitu dijadikan sebagai
"pekerja seks komersial". Tanpa daya dan upaya, merekapun tidak bisa berbuat apa-apa. Ironis memang, hal ini sudah masuk kedalam kategori Marginalisasi perempuan dengan tindakan eksploitasi seks yang berujung pada pemanfataan kemiskinan, kemudian dengan keterbatasan fisik dan pikiran yang diimiliki oleh mereka (Para korban, remaja), menjadikan mereka berada dalam posisi "gender-related violence", yaitu timbulnya sebuah kekerasan yang disebabkan dengan berbedaan gender tadi. Kekerasan gender disini disebabkan oleh ketidaksetaraan kekuatan yang terjadi antara laki-laki dengan perempuan. Alhasil, mereka para korban juga tidak bisa melawan maksimal dari segi kekuatan fisik. Karena pada dasarnya kekerasan gender yang dilakukan yaitu sebuah perkosaan  yang dilakukan dengan paksaan untuk mendapatkan pelayanan seksual tanpa kerelaan yang bersangkutan. Ketidakrelaan inipun juga seringkali tidak bisa terekspresikan, disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya ketakutan, malu, keterpaksaan baik ekonomi, sosial maupun kultur, dan tidak ada pilihan lain.


"Para korban yang dijadikan pekerja seks komersial kebanyakan masih berusia belasan tahun alias anak baru gede (ABG)". Perlu diberitahukan kepada masyarakat akan beberapa definisi kekerasan agar masyarakat bisa "sadar" betul seperti apa kategori kekerasan disini. Berdasarkan petikan paragraf diawal, itu adalah salah satu bentuk kejahatan berspesifik pelecehan seksual. Mengapa demikian, karena terlintas secara abstrak dan akhirnya terkonsepkan secara nyata hal tersebut termasuk kategori meminta imbalan seksual dalam rangka janji untuk mendapatkan kerja atau untuk mendapatkan promosi atau janji-janji lainnya.


Itu sekilas analisis mini tentang realitas kebanyakan yang tertampil dalam kehidupan disekeliling kita. Kita sebagai kaum wanita harus sadar betul akan menjaga maksimal diri kita dan sadar betul akan bentuk-bentuk apa saja yang dikategorikan sebagai tindak kekerasan. Yang terpenting back-up kan diri kita dengan kualitas diri yang kokoh. Dan bila nilai kesetaraan ini diikuti sikap adil terhadap diri dan orang lain, lelaki dan perempuan, akan mengantarkan mereka, secara individu dan sosial menjadi bertakwa. Mereka terpelihara dari hal-hal yang negatif seperti tindakan diskriminatif dan ketidakadilan. Allah menegaskan pentingnya sikap adil sebagai jalan takwa, “I’dilu huwa aqrabu lit-taqwa”, (Bersikap adillah kamu. Adil itu paling dekat kepada takwa, QS. Al-Maidah: 8).

WaWa

Sisi Wanita Muslim Yang Diinginkan

"Kepada suami-suami yang baik, mulailah bersikap lembut dan berupaya membuat sang istri selalu mengembang senyumnya. Peganglah tangan istri anda setiap waktu, setiap kesempatan. Begitu pula para istri-istri yang sholehah, peganglah juga tangan suami anda untuk menghapuskan segala dosa-dosa."

Wanita adalah sesosok makhluk yang lembut akan kepekaan hatinya. Wanita memiliki daya kepekaan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Perlu diketahui wanita pun merupakan seorang yang dicipkan Allah SWT yang memiliki tanggungjawab besar dalam menjaga kehormatan dan harga dirinya di depan lelaki yang belum menjadi muhrim. Karena salah satunya Seorang Wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui pintu mana saja yang disukainya cukup dengan 4 Syarat saja, yaitu : Sholat 5 waktu, Puasa di bulan Ramadhan, taat kepada Suaminya dan menjaga Kehormatannya.

Dari sisi lain Baginda Rasulullah SAW juga memperlakukan semua wanita pada umumnya tidak sesekali Baginda ingin menyakitkan hati lembutnya seorang wanita, tak terkecuali seorang wanita KAFIRpun. Itulah akhlak mulia dari Baginda Rasulullah SAW. Sebagai contoh berikut petikan sedikit cerita dari kemuliaan Rasulullah dalam menghadapi seorang wanita Kafir :

"Suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk baginda. Cantik sungguh buahnya. Siapa yang melihat pasti terliur. Baginda menerimanya dengan senyuman gembira. Hadiah itu dimakan oleh Rasulullah SAW seulas demi seulas dengan tersenyum.
Biasanya Rasulullah SAW akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak seulas pun limau itu diberikan kepada mereka. Rasulullah SAW terus makan. Setiap kali dengan senyuman, hinggalah habis semua limau itu. Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari baginda.
Sahabat-sahabat agak heran dengan sikap Rasulullah SAW itu. Lalu mereka bertanya. Dengan tersenyum Rasulullah SAW menjelaskan “Tahukah kamu, sebenarnya buah limau itu terlalu masam semasa saya merasainya kali pertama. Kiranya kalian turut makan bersama, saya bimbang ada di antara kalian yang akan mengenyetkan mata atau memarahi wanita tersebut. Saya bimbang hatinya akan tersinggung. Sebab itu saya habiskan semuanya.”
Begitulah akhlak Rasulullah SAW. Baginda tidak akan memperkecil-kecilkan pemberian seseorang biarpun benda yang tidak baik, dan dari orang bukan Islam pula. Wanita kafir itu pulang dengan hati yang kecewa. Mengapa? Sebenarnya dia bertujuan ingin mempermain-mainkan Rasulullah SAW dan para sahabat baginda dengan hadiah limau masam itu. Malangnya tidak berjaya. Rancangannya di’tewas’kan oleh akhlak mulia Rasulullah SAW."

Dari Ibrah diatas, jelas Rasulullah mengajarkan ummatnya untuk bisa bersikap lembut terhadap kaum wanita sekalipun wanita itu bukan wanita muslim sekalipun. Belajar dari akhlak mulia Baginda Rasull. 

Disisi lain yang didambakan oleh seorang wanita Muslim lainnya yaitu seorang wanita ingin di kasihi, disayangi, dilindungi, dihormati kejiwaan dan martabatnya, namun bukan berarti wanita memiliki sifat egoisme yang selalu ingin diagung-agungkan. Namun wanita pada dasarnya ketika dia TIDAK salah namun DISALAHKAN dengan cara yang salah. Demi Allah Hati seorang wanita itupun juga akan jauh lebih Sakit melebihi sasatan pisau yang mendera kulit hingga menembus daging Mengapa, Karena pada dasarnya wanita hanya benar-benar ingin dimuliakan, terlebih dihadapan calon suami ataupun dihadapan Suaminya kelak. Hal ini pula ditegaskan  pada : 
QS Ar-Rahman: 13 yang berbunyi "Sungguh, bahkan cara Islam memuliakan wanita itu lebih dari sekedar benar- benar tampak bagi logika waras manusia. Lalu satu pertanyaan pun akhirnya muncul bagi kita para wanita, “maka nikmat Rabb kamu manakah yang kamu dustakan?”

Disisi lainnya yang menjadi keinginan serta harapan serta tanggung jawab seorang wanita baik dihadapan kaum yang akan menjadi IMAMnya kelak maupun di hadapan Allah Azza Wajalaa, yaitu wanita memiliki kenyataan yang jelas BERBEDA sekali bagi seorang lelaki, yaitu FITRAHnya seorang wanita dihadapan Allah SWT, seperti :

1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti itulah intan permata bandingannya dengan seorang wanita.
2. Wanita perlu taat kepada suami,tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada Ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada Bapaknya.
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah bahwa harta itu akan menjadi miliknya dan tidak perlu diserahkan kepada suami, sementara suami apabila menerima warisan ia wajib juga menggunakan hartanya untuk istri dan anak-anaknya.
4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala mahluk, malaikat dan seluruh mahluk Allah dimuka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya. Di akherat kelak,seorang lelaki akan dipertanggung jawabkan terhadap wanita,yaitu : Istrinya, Ibunya, Anak Perempuannya dan Saudara Perempuannya. Artinya , bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh seorang lelaki, yaitu : suaminya,ayahnya,anak lelakinya dan saudara lelakinya.
5.Seorang Wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui pintu mana saja yang disukainya cukup dengan syarat saja, yaitu : Sholat 5 waktu, Puasa di bulan Ramadhan, taat kepada Suaminya dan menjaga Kehormatannya.

6.Seorang lelaki wajib berjihad di jalan Allah,sementara bagi wanita jika taat kepada suami serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH AZZA WA JALLA,maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad di jalan Alloh tanpa perlu mengangkat senjata.
Masya Allah… ! demikian sayangnya ALLAH Azza Wa Jalla kepada wanita"

Itulah cerminan yang WAJIB kita petik dari Besarnya rasa sayang yang LUAR biasa diberikan Allah SWT terhadap posisi seorang wanita Muslimah. Dan Allahpun menyerukan kepada hambaNYA (seorang lali-laki) untuk bisa maksimal melindungi, menghormati, menjaga KELEMBUTAN hatinya mengayomi, membimbing dengan cara Yang LEMBUT, Tegas, Bijaksana, dan jangan sampai mempergunakan TINGKAT EGOISME yang tinggi dalam menyelesaikan semua rutinitas Permasalahan yang diujikan oleh Allah SWT.

Disisi Cerita lain mengenai sosok seorang wanita yang memiliki Kelembutan hati dan Jiwa, Ada satu buah petikan cerita lagi tentang Rasulullah memuliakan Hati seorang Wanita.

"Dalam sebuah perjalanan. Ketika itu Rasulullah SAW bersama seorang budak yang biasa dipanggil dengan nama Anjasah. Suara Anjasah yang demikian besar membuat unta yang sedang dituntunnya menjingkrak-jingkrak. Setiap kali Anjasah berkata dengan suara tinggi, maka unta itu bergerak tanpa kontrol karena terkejut. Hal itu membuat para wanita yang sedang berada diatas punggung unta hampir-hampir saja terjatuh.

Melihat yang demikian itu, saking perhatiannya kepada para wanita, Rasulullah SAW segera menegur Anjasah, kemudian memintanya untuk melirihkan suaranya. "Perlakukanlah gelas-gelas kaca itu dengan lemah lembut, hai Anjasah!!" kata beliau mengingatkan. Dan maksud dari gelas-gelas kaca itu adalah para wanita.

Ungkapan yang begitu indah. Mengagumkan. Sungguh bahasa yang beliau pilih untuk mengilustrasikan karakteristik kaum wanita adalah sangat tepat. Mereka memiliki kelembutan rasa. Selembut belaian angin sepoi-sepoi, bahkan lebih lembut lagi. Mereka mempunyai kehalusan jiwa, sehalus sutera China, bahkan lebih. Hal inilah yang mendorong Rasulullah Saw begitu nyaman menyebut kaum wanita dengan istilah ‘gelas-gelas kaca’.

Gelas-gelas kaca itu bening. Sebening embun, bahkan lebih bening. Gelas-gelas kaca itu bersih. Sebersih semburat surya di waktu dhuha, bahkan lebih bersih lagi. Selalu menyenangkan hati orang yang menatapnya. Karena memang naluriah manusia cenderung mencintai keindahan. Dan gelas-gelas kaca itu punya tabiat dasar bersih serta indah. Berarti ini sangat tepat.

Wanita memiliki kelembutan jiwa, kepekaan hati serta sensitivitas rasa. Namun tabiatnya yang indah suatu saat bisa saja ternoda manakala ia keluar ataupun 'dipaksa' keluar dari rel fitrahnya. Demikian halnya dengan gelas-gelas kaca itu, ia bisa saja pecah ketika terjatuh atau dijatuhkan. Ia juga bisa kotor karena debu-debu nakal yang menempel padanya. Oleh karena itulah Rasulullah Saw begitu hati-hati dalam menyebutnya, apalagi bermuamalah dengannya."

Subbhanallah, itulah cerita singkat namun memiliki daya INTEGRITAS kepekaan yang sangat luar biasa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Betapa indahnya jika semua wanita diperakukan seperti itu. Bagi para Lelaki, barangsiapa yang TEGA keras menyakiti hati lembutnya seorang wanita dengan Pikiran, Logika tingkat EGOISME yang tinggi tak pantas bagi dia disebut sebagai seorang Lelaki, terlebih menyalahkan wanita yang SEBENARNYA wanita itu tidak salah. Hati wanita itu tidak akan sulit pula untuk Sakit dan Kecewa besar atas PERLAKUAAN yang TIDAK ADIL ini. Dan jika seorang Lelaki menyakiti hati dan ikiran seorang wanita, maka secara tidak langsung Lelaki itu turut serta menyakiti HATI seorang IBUNYA atau seorang Saudara Wanitanya.

dalam Hadist riwayat Bukhari sudah Jelas ketika Sahabat Rasull bertanya tentang deratjat Mulia dan tingginya seorang wanita, hingga 3 kali berturut-turut, yaitu

"Ya Rasul, siapakah orang yang harus aku hormati, dan Rasull pun juga menjawab sebanyak 3 kali dengan jawaban yang sama, yaitu IBUmu, IBUmu, IBUmu. Dan jawaban yang keempat barulah Rasulullah menjawad, Ayahmu."

 Tolong Perlakukan seorang wanita dengan Layaknya ajaran Al-Qur'an dan Al-Hadist, terutama Cara seorang Rasulullah menghadapi seorang wanita. Kita bisa mengadopsi dari hal-hal yang POSITIF tersebut.


Mengoptimalisasikan ladang Terbatas

Di era sekarang, tata letak  dan infrastruktur kota semakin curat marut karena tidak terkendalinya volume manusia yang hijrah ke kota Besar yang diberi nama DKI JAKARTA ini. Volume/ tingkat peredaran populasi bisnis pun merebak meningkat layaknya arus air yang mengenalir. Tertutpnya lahan bebas bangunan (ladang tanah) yang didapati 10 tahun terakhir perlahan semakin menghilang seiring modernisasi zaman. Ladang-ladang itu kini dihiasi dengan hiruk pikuk bangunan-bangunan beton, bata merah maupun sebangsanya dengan anekaragam bentuk dan fungsinya. Yupppp.. tepatnya mulai dari gedung-gedung perkantoran, perumahan kavling/villa, usaha menengah kebawah, hingga perumahan warga yang tidak tertata rapih (hohohohooo termasuk kategori rumahkuuuu).

Ladang kosong yang seharusnya bisa dijadikan sebagai relaxasi dan revitalisasi ekosistem yang seimbang bagi tatanan kota, namun kuantitas dari ladang itu sendiri tidak bisa disangkal semakin punah. Yupppp, berawal di tahun 1990-an banyak bangunan yang dibentuk secara horizontal, namun  seiring kompleksitas perkembangan zaman metode horizontalpun tak layak lagi di pergunakan. Gaya Vertikal-lah yang membooming diera  serba signifikan ini.

Okeeee.. gaya vertikal yang ditransformasikan di era sekarang memberikan kesan ramping terhadap bangunan itu sendiri, khususnya gedung-gedung perkantoran. Dan sudah banyak pula para arsitektur yang berkolaborasi dengan para desain interior dalam memberikan kesan estetika keindahan bernuansa aneka ragam seninya. Khususnya adalah "vertikal garden" yang disugukan di tempat-tempat khusus atau tertentu sebagai landasan dasar estetika keindahan tatanan ruang/ gedung. Yupppp...

Okee kawan.. saya memang tidak akan membahas tentang bagaimana mendiskripsikan seperti apa tampilan yang menarik pada sebuah gedung-gedung menjulang tinggi dari segi interior verticalnya. Namun dalam catatan mungil ini saya hanya berbagi dalam segi bagaimana mengoptimalkan ladang yang sangat terbatas di dalam lingkungan RUMAH untuk bisa tetap merasakan kehangatan, kenyamanan, kesejukan, dan revitalisasi hijaunya dedaunan yang disajikan baik dalam bentuk vertical garden maupun kreativitas yang dibuat sendiri oleh si Pelaku yang tak lain adalah si penghuni rumah. Vertical garden disini bisa seperti menjadikan ruangan tertentu dalam rumah sebagai tempat khusus FULL tanaman hias, baik caranya  ditanam dalam tanah dengan ukuran tertentu, memanfaatkan barang-barang bekas (botol minuman bekas, kaleng bekas dll), atau dengan menggunakan aneka ragam POT-POT bunga.

Dari ladang terbatas yang nantinya akan dijadikan sebagai vertical garden, si-Pelakupun juga harus bisa mengimprove bagaimana kesan INDAH dan NYAMAN itu tercipta. Salah satunya dengan cerdas memilih jenis tanaman seperti apakah yang layak ditempatkan ditempat hunian yang terbatas, kemudian bentuk-bentuk Pot tanaman apa sajakah yang pastinyaa bukan membuat pandangan mata menjadi sempit namun point of view-nya menjadi luas. Ada sebuah sinkronisasi dan harmonisasi dari mengoptimalkan lahan terbatas dengan pemilihan bahan-bahan apa saja yang akan di jadikan sebagai sebuah objek kenyamanan serta cara penyajian/pelaksanaan tanaman tersebut.

Antara konsep dan Metodepun harus sinkron, yang patut Anda perhatikan adalah ketersediaan dan kebutuhan intensitas sinar matahari. Ada tanaman yang membutuhkan sinar matahari penuh, tahan teduh, sampai mengharuskan kondisi lembap alias kurang pencahayaan agar bisa tumbuh. Lokasi dinding bidang vertikal terhadap sinar matahari juga memengaruhi jenis tanaman yang akan digunakan. Kabar baiknya, pada umumnya tanaman vertical garden  bisa dipilih jenis low maintenance  tanpa melakukan perawatan yang rumit. Bahkan untuk memangkas baru dilaksanakan setelah enam bulan. Agar tak membuang waktu, sebaiknya pengendalian hama penyakit sudah sedini dilakukan sebelum tanaman ditanam melalui pembungkus rock woll  yang diberi pestisida.

Untuk mendapatkan gradasi warna yang cantik, disarankan untuk memikirkan  perpaduan tanaman pula. Misalnya warna hijau dari tanaman jenis philodendron , kuning dari dracena golden , putih dari tanaman jenis peperomia , dan merah dari tanaman jenis begonia  atau bromelia . Atau, tengok saja pilihan tanaman pada vertical garden  ini. Yaitu philo  sirih, begonia  jari, philo  rawing, pakis, selaginella  panjang, kadaca, pakis, penang peach , rumput Swiss hijau, serta begonia  bunga.

Bunga Hias





Berikut adalah sebagian kecil bagiaman cara mengoptimalkan ladang terbatas menjadi sebuah tempat yang tertata apik dari segi point of view the green come true.. Hehehehehe.  Atau lebih dikenalnya sebagai ladang vertical garden Ala' Rumah tempat tinggal kita. Bagaimana bentuk dan rupanya rumah kita, itu merupakan surga bagi kita di Dunia.

Check Out Thisssss.... Guyssss  ^_^

Medium Pot, Tanaman Hias    


















In The Room