Sisi Wanita Muslim Yang Diinginkan

"Kepada suami-suami yang baik, mulailah bersikap lembut dan berupaya membuat sang istri selalu mengembang senyumnya. Peganglah tangan istri anda setiap waktu, setiap kesempatan. Begitu pula para istri-istri yang sholehah, peganglah juga tangan suami anda untuk menghapuskan segala dosa-dosa."

Wanita adalah sesosok makhluk yang lembut akan kepekaan hatinya. Wanita memiliki daya kepekaan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Perlu diketahui wanita pun merupakan seorang yang dicipkan Allah SWT yang memiliki tanggungjawab besar dalam menjaga kehormatan dan harga dirinya di depan lelaki yang belum menjadi muhrim. Karena salah satunya Seorang Wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui pintu mana saja yang disukainya cukup dengan 4 Syarat saja, yaitu : Sholat 5 waktu, Puasa di bulan Ramadhan, taat kepada Suaminya dan menjaga Kehormatannya.

Dari sisi lain Baginda Rasulullah SAW juga memperlakukan semua wanita pada umumnya tidak sesekali Baginda ingin menyakitkan hati lembutnya seorang wanita, tak terkecuali seorang wanita KAFIRpun. Itulah akhlak mulia dari Baginda Rasulullah SAW. Sebagai contoh berikut petikan sedikit cerita dari kemuliaan Rasulullah dalam menghadapi seorang wanita Kafir :

"Suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk baginda. Cantik sungguh buahnya. Siapa yang melihat pasti terliur. Baginda menerimanya dengan senyuman gembira. Hadiah itu dimakan oleh Rasulullah SAW seulas demi seulas dengan tersenyum.
Biasanya Rasulullah SAW akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak seulas pun limau itu diberikan kepada mereka. Rasulullah SAW terus makan. Setiap kali dengan senyuman, hinggalah habis semua limau itu. Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari baginda.
Sahabat-sahabat agak heran dengan sikap Rasulullah SAW itu. Lalu mereka bertanya. Dengan tersenyum Rasulullah SAW menjelaskan “Tahukah kamu, sebenarnya buah limau itu terlalu masam semasa saya merasainya kali pertama. Kiranya kalian turut makan bersama, saya bimbang ada di antara kalian yang akan mengenyetkan mata atau memarahi wanita tersebut. Saya bimbang hatinya akan tersinggung. Sebab itu saya habiskan semuanya.”
Begitulah akhlak Rasulullah SAW. Baginda tidak akan memperkecil-kecilkan pemberian seseorang biarpun benda yang tidak baik, dan dari orang bukan Islam pula. Wanita kafir itu pulang dengan hati yang kecewa. Mengapa? Sebenarnya dia bertujuan ingin mempermain-mainkan Rasulullah SAW dan para sahabat baginda dengan hadiah limau masam itu. Malangnya tidak berjaya. Rancangannya di’tewas’kan oleh akhlak mulia Rasulullah SAW."

Dari Ibrah diatas, jelas Rasulullah mengajarkan ummatnya untuk bisa bersikap lembut terhadap kaum wanita sekalipun wanita itu bukan wanita muslim sekalipun. Belajar dari akhlak mulia Baginda Rasull. 

Disisi lain yang didambakan oleh seorang wanita Muslim lainnya yaitu seorang wanita ingin di kasihi, disayangi, dilindungi, dihormati kejiwaan dan martabatnya, namun bukan berarti wanita memiliki sifat egoisme yang selalu ingin diagung-agungkan. Namun wanita pada dasarnya ketika dia TIDAK salah namun DISALAHKAN dengan cara yang salah. Demi Allah Hati seorang wanita itupun juga akan jauh lebih Sakit melebihi sasatan pisau yang mendera kulit hingga menembus daging Mengapa, Karena pada dasarnya wanita hanya benar-benar ingin dimuliakan, terlebih dihadapan calon suami ataupun dihadapan Suaminya kelak. Hal ini pula ditegaskan  pada : 
QS Ar-Rahman: 13 yang berbunyi "Sungguh, bahkan cara Islam memuliakan wanita itu lebih dari sekedar benar- benar tampak bagi logika waras manusia. Lalu satu pertanyaan pun akhirnya muncul bagi kita para wanita, “maka nikmat Rabb kamu manakah yang kamu dustakan?”

Disisi lainnya yang menjadi keinginan serta harapan serta tanggung jawab seorang wanita baik dihadapan kaum yang akan menjadi IMAMnya kelak maupun di hadapan Allah Azza Wajalaa, yaitu wanita memiliki kenyataan yang jelas BERBEDA sekali bagi seorang lelaki, yaitu FITRAHnya seorang wanita dihadapan Allah SWT, seperti :

1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti itulah intan permata bandingannya dengan seorang wanita.
2. Wanita perlu taat kepada suami,tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada Ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada Bapaknya.
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah bahwa harta itu akan menjadi miliknya dan tidak perlu diserahkan kepada suami, sementara suami apabila menerima warisan ia wajib juga menggunakan hartanya untuk istri dan anak-anaknya.
4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala mahluk, malaikat dan seluruh mahluk Allah dimuka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya. Di akherat kelak,seorang lelaki akan dipertanggung jawabkan terhadap wanita,yaitu : Istrinya, Ibunya, Anak Perempuannya dan Saudara Perempuannya. Artinya , bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh seorang lelaki, yaitu : suaminya,ayahnya,anak lelakinya dan saudara lelakinya.
5.Seorang Wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui pintu mana saja yang disukainya cukup dengan syarat saja, yaitu : Sholat 5 waktu, Puasa di bulan Ramadhan, taat kepada Suaminya dan menjaga Kehormatannya.

6.Seorang lelaki wajib berjihad di jalan Allah,sementara bagi wanita jika taat kepada suami serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH AZZA WA JALLA,maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad di jalan Alloh tanpa perlu mengangkat senjata.
Masya Allah… ! demikian sayangnya ALLAH Azza Wa Jalla kepada wanita"

Itulah cerminan yang WAJIB kita petik dari Besarnya rasa sayang yang LUAR biasa diberikan Allah SWT terhadap posisi seorang wanita Muslimah. Dan Allahpun menyerukan kepada hambaNYA (seorang lali-laki) untuk bisa maksimal melindungi, menghormati, menjaga KELEMBUTAN hatinya mengayomi, membimbing dengan cara Yang LEMBUT, Tegas, Bijaksana, dan jangan sampai mempergunakan TINGKAT EGOISME yang tinggi dalam menyelesaikan semua rutinitas Permasalahan yang diujikan oleh Allah SWT.

Disisi Cerita lain mengenai sosok seorang wanita yang memiliki Kelembutan hati dan Jiwa, Ada satu buah petikan cerita lagi tentang Rasulullah memuliakan Hati seorang Wanita.

"Dalam sebuah perjalanan. Ketika itu Rasulullah SAW bersama seorang budak yang biasa dipanggil dengan nama Anjasah. Suara Anjasah yang demikian besar membuat unta yang sedang dituntunnya menjingkrak-jingkrak. Setiap kali Anjasah berkata dengan suara tinggi, maka unta itu bergerak tanpa kontrol karena terkejut. Hal itu membuat para wanita yang sedang berada diatas punggung unta hampir-hampir saja terjatuh.

Melihat yang demikian itu, saking perhatiannya kepada para wanita, Rasulullah SAW segera menegur Anjasah, kemudian memintanya untuk melirihkan suaranya. "Perlakukanlah gelas-gelas kaca itu dengan lemah lembut, hai Anjasah!!" kata beliau mengingatkan. Dan maksud dari gelas-gelas kaca itu adalah para wanita.

Ungkapan yang begitu indah. Mengagumkan. Sungguh bahasa yang beliau pilih untuk mengilustrasikan karakteristik kaum wanita adalah sangat tepat. Mereka memiliki kelembutan rasa. Selembut belaian angin sepoi-sepoi, bahkan lebih lembut lagi. Mereka mempunyai kehalusan jiwa, sehalus sutera China, bahkan lebih. Hal inilah yang mendorong Rasulullah Saw begitu nyaman menyebut kaum wanita dengan istilah ‘gelas-gelas kaca’.

Gelas-gelas kaca itu bening. Sebening embun, bahkan lebih bening. Gelas-gelas kaca itu bersih. Sebersih semburat surya di waktu dhuha, bahkan lebih bersih lagi. Selalu menyenangkan hati orang yang menatapnya. Karena memang naluriah manusia cenderung mencintai keindahan. Dan gelas-gelas kaca itu punya tabiat dasar bersih serta indah. Berarti ini sangat tepat.

Wanita memiliki kelembutan jiwa, kepekaan hati serta sensitivitas rasa. Namun tabiatnya yang indah suatu saat bisa saja ternoda manakala ia keluar ataupun 'dipaksa' keluar dari rel fitrahnya. Demikian halnya dengan gelas-gelas kaca itu, ia bisa saja pecah ketika terjatuh atau dijatuhkan. Ia juga bisa kotor karena debu-debu nakal yang menempel padanya. Oleh karena itulah Rasulullah Saw begitu hati-hati dalam menyebutnya, apalagi bermuamalah dengannya."

Subbhanallah, itulah cerita singkat namun memiliki daya INTEGRITAS kepekaan yang sangat luar biasa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Betapa indahnya jika semua wanita diperakukan seperti itu. Bagi para Lelaki, barangsiapa yang TEGA keras menyakiti hati lembutnya seorang wanita dengan Pikiran, Logika tingkat EGOISME yang tinggi tak pantas bagi dia disebut sebagai seorang Lelaki, terlebih menyalahkan wanita yang SEBENARNYA wanita itu tidak salah. Hati wanita itu tidak akan sulit pula untuk Sakit dan Kecewa besar atas PERLAKUAAN yang TIDAK ADIL ini. Dan jika seorang Lelaki menyakiti hati dan ikiran seorang wanita, maka secara tidak langsung Lelaki itu turut serta menyakiti HATI seorang IBUNYA atau seorang Saudara Wanitanya.

dalam Hadist riwayat Bukhari sudah Jelas ketika Sahabat Rasull bertanya tentang deratjat Mulia dan tingginya seorang wanita, hingga 3 kali berturut-turut, yaitu

"Ya Rasul, siapakah orang yang harus aku hormati, dan Rasull pun juga menjawab sebanyak 3 kali dengan jawaban yang sama, yaitu IBUmu, IBUmu, IBUmu. Dan jawaban yang keempat barulah Rasulullah menjawad, Ayahmu."

 Tolong Perlakukan seorang wanita dengan Layaknya ajaran Al-Qur'an dan Al-Hadist, terutama Cara seorang Rasulullah menghadapi seorang wanita. Kita bisa mengadopsi dari hal-hal yang POSITIF tersebut.


0 Responses