_Memotivasi diri_


Kiat-Kiat Sederhana 

Bismillahirahmanirrahim...

Terkadang kita merasakan kejenuhan, tidak bersemangat dalam menjalani hidup dan kita membutuhkan motivasi eksternal dari orang lain. Sebagian besar yang kita miliki muncul dari adanya motivasi. Segala yang kita lakukan jikalau niat dari hati itu bisa menjadi motivation of self. Tapi jika diri ini dipaksa bergerak itu namanya adalah manipulasi.

Yang namanya motivasi ada yang datang dari luar dan ada juga yang datang dari dalam. Semua hasilnya itu bisa menjadi signifikan jika kita mendapatkan SOUL-nya. Mengapa setiap pagi ada orang yang bisa sholat Dhuha namun juga yang tidak, padahal kita memiliki pagi yang sama. Itu semua tergantung motivasinya. 
Kita tengok contoh kasus pertama. Ada orang yang sangat semangat untuk Dhuha dengan tujuannya, maka sayapun harus bisa Dhuha dengan tujuan yang dimiliki (saya harus Dhuha3x…..!!!!). karena diyakini, Sholat Dhuha itu nikmat, Dhuha membawa rezeki, Dhuha dalam keselamatan, Dhuha dalam kemuliaan dan lain sebagainya. 
Dhuha itu nikmat, Dhuha jalan keselamatan, Dhuha jalan kemuliaan, dengan Dhuha hari-hari saya akan dibimbing oleh Allah, dengan Dhuha saya akan lebih kuat menjalani kehidupan ini. Dengan Dhuha.. Dhuha.. dan Dhuha. Dan akhirnya dia akan menjadi seorang yang kerap Dhuha.
“A:  Kita sholat Dhuha yuuk brother, mumpung gak ada kerjaan dan masih ada kelongggaran waktu 10 menit.
B:  Arrggghhh, Daripada Dhuha, mending saya apload video/ lagu/ dll. Lumayan buat nambah koleksi saya. Hehehe.”

Contoh kasus yang kedua  

“Hari ini shaum. Senin-Kamis saya harus shaum. Wong, puasa ramadhan saya kuat, masa Senin-Kamis saya gak mampu..!! Saya mampu3x..!! ….! (penekanan kalimat dengan pibrasi suara yang tegas dan lantang). Dengan shaum, saya akan lebih terpelihara, dengan shaum pandangan saya akan lebih terjaga, dengan shaum nafsu saya akan lebih terkendali, amalan saya lebih tertata apik. Shaum3x….! (penekanan kalimat dengan pibrasi suara yang tegas dan lantang). Dan dengan shaum dapat menyehatan badan serta bisa menggapai ridho’ Allah. Shaum3x….!  Akhir kata, SAHURLAH dia.

 
Ayah : Mah, bangun yuk, kita sahur puasa sunnah Senin-Kamis yuk maah. Ayo maah bangun. (dengan penuh sabar membangunkan).
Mamah :  Ahhhhh,, papah, mamah lagi pules-pulesnya tidur nie, malah dibangunin..!. Besok pagi tuhhh banyak cucian piring, baju, setrikaan, buat sarapan anak pokoknya banyak dehhh. Udah sana papah aja sholat, mamah cape’ mau tidur pah.”

 
Jika kita tiba-tiba ditunjuk menjadi leader oleh atasan dalam pertemuan meeting dengan rekan bisnis, katakana dalam hati, (“Bismillah, saya berani, saya berani, saya berani dan pasti bisa. Ini kesempatan emas dan jarang banget saya mendapati sikon seperti ini”, dengan suara berbisik). Maka atas seizin Allah, akhirnya bisa dan sukseslah dia menjadi seorang leader dadakan. 
Kalau kita terus memotivasi diri seperti itu, kita akan bisa tunjukkan pada orang bahwasannya kita mampu, bisa, kuat, percaya diri, tidak minder, dan akhirnya orang tau bahwa sebenarnya kita punya kelebihan yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain. Tunjukkan itu semua, show up with another person, I can do it, I can Do it…!!!! (penekanan kalimat dengan pibrasi suara yang tegas dan lantang).

Dalam Qur’an juga sudah jelas QS. Al-Imran : 139, Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya),  jika kamu orang-orang yang beriman.. Allah SWT pun sudah menjanjikan, dan sudah mengatakan jelas dalam Al-Qur’an bahwa kita adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya, maka pergunakan kesempatan yang telah dikaruniai Allah SWT sebaik mungkin. Jadikan kualitas diri kita sebagai penggerak utama dalam mobilitas maksimal kita. Katakatn dan buktikan, bahwa saya mampu memotivasi diri saya sendiri dan sayapun bisa..!! insyaa Allah, jika ada niat, usaha keras pasti ada jalan. Selebihnya tawakalkan, percayakanlah  pada Allah SWT, karena sesungguhnya Allah itu Maha Terpecaya (Al-Mu’min).
 
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” dan “Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan”.
Mari kawan, qita jadikan sebuah motivation of self sebagai awal dimana kita bisa mandiri, berdiri sendiri, dam mampu dan bisa dihadapan orang lain. Dan ingat, jikalau kita sudah mendapati fase tersebut, usahakan kita bisa menjadi pribadi yang Tawadhu’.


 Amin Ya Robbal A’lamin. Wallahu a’lam bishshawwab
0 Responses